SAMPIT – Para murid Sekolah Dasar (SD) Islam Daruttaslim Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, terpaksa harus belajar secara bergantian karena masih kekurangan ruang kelas.
Pihak sekolah berupaya memanfaatkan ruang yang ada, sembari berharap bisa mendapatkan perhatian dari Pemerintah setempat untuk bisa membantu menambah ruang kelas di sekolah tersebut.
“Sekolah ini tahun 2018 lalu terkena musibah kebakaran, hampir sebagian ruang kelas terbakar. Untuk kelas yang ada ini hanya ada 5, sedangkan untuk belajar ada 6 kelas. Selain itu satu ruang kelas IV sementara kami pakai untuk gudang, jadi sangat membutuhkan sekali tambahan ruang kelas,” kata Kepala Sekolah SD Islam Daruttaslim Endang Zaitun, Sabtu 6 November 2021.
Sekolah yang berada di tengah pemukiman padat penduduk di jalan Kuini Teluk Dalam Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Ketapang ini, memiliki harapan besar kepada Pemerintah Daerah agar bisa membantu penambahan bangunan ruang kelas mereka.
“Kami mengharapkan adanya bantuan ruang kelas, ruang perpustakaan dan laboratorium. Tiga ruangan tersebut sangat dibutuhkan sekolah ini,” paparnya
SD Islam Daruttaslim sendiri memiliki sebanyak 125 siswa yang sebagian murid merupakan warga sekitar pemukiman teluk dalam, dan sebagian lagi merupakan warga luar.
“SD Islam Daruttaslim ini dibangun tahun 1967 dan operasional tahun 1968. Meski ini sekolah swasta, tapi sekolah ini juga butuh perhatian pemerintah demi kemajuan dunia pendidikan di Kotim ini,” tutupnya
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi, mengungkapkan sarana dan prasarana baik dari ruang kelas, perpustakaan hingga laboraterium sekolah dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP), menjadi fokus pembangunan Disdik ditahun 2022 mendatang.
“Semuannya masih kita data dan akan usulkan. Kita juga menyadari kemampuan keuangan daerah, apa lagi masih dikaitkan dengan pandemi karena anggaran terbagi,”ujarnya
Selain melalui APBD, Disdik Kotim juga berupaya mengajukan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK),” Kita berharap DAK bisa diterima dan dianggarkan,”ucapnya.
“Semua sekolah kita usulkan baik yang kerusakannya ringan maupun sedang, namun prioritas pertama yang kerusakan parah,”pungkasnya.
(Cha/beritasampit.co.id)