Cegah Stunting, Pemkot Tetapkan 10 Kelurahan Sasaran Utama

M.SLH/BERITA SAMPIT - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan.

PALANGKA RAYA – Pemerintah saat ini gencar sosialisasi stunting dan gizi anak untuk memberikan informasi dan edukasi kepada seluruh kader posyandu, sehingga dapat meningkatan gizi anak dan menurunkan angka anak stunting.

Pemerintah Pusat telah menargetkan penurunan angka stunting pada tahun 2024 menjadi 14 persen sesuai dengan salah satu fokus utama Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yakni Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

Stunting merupakan kondisi dimana seseorang lebih pendek dibanding badan rata-rata orang yang seusia. Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang diterima janin atau bayi, sanitasi yang kurang baik, kemampuan ekonomi yang kurang, tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah dan pola hidup serta budaya masyarakat.

Prevalensi stunting di Indonesia masih terhitung tinggi, yakni 37,2 persen, artinya satu dari tiga anak Indonesia mengalami stunting. Tidak sekedar pada tinggi tubuh yang terhambat, stunting dapat mengakibatkan mudah sakit, berkurangnya kemampuan kognitif, fungsi tubuh tidak seimbang, mengakibatkan kerugian ekonomi, postur tubuh tidak maksimal pada saat dewasa.

BACA JUGA:   Beasiswa TABE Tidak Ada Kejelasan, Netizen Ramai-ramai Serbu Akun Instagram Disdikkalteng

Namun, stunting dapat dicegah dengan pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, dengan memperhatikan kecukupan gizi selama sebelum dan selama kehamilan, memberikan air susu ibu (ASI) ekslusif, memberikan makanan pendamping ASI sesuai kecukupan gizi anak, ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah dan berikan imunisasi secara lengkap kepada anak.

Dalam mencegah terjadinya stunting di Kota Palangka Raya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan mengatakan, bahwa ada 10 kelurahan sebagai sasaran utama pencegahan stunting.

Meski tidak merincikan kesepuluh kelurahan yang dimaksud, yang pasti sasaran di sepuluh lokasi tersebut akan mempermudah untuk fokus dalam penanganan stunting.

BACA JUGA:   Flamboyan Bawah Palangka Raya Banjir, Warga Harapkan Bantuan dari Pemerintah

“Sejauh ini DPPKBP3APM Kota masih belum mendapati kasus stunting di wilayah Kota Palangka Raya. Namun langkah dan upaya antisipasi akan terus dilakukan oleh pemerintah guna mencegah munculnya kasus stunting,” ujar Sahdin Hasan di kantor nya, Senin 8 November 2021.

Untuk menanggulangi munculnya kasus stunting tersebut, pihaknya telah melaksanakan program pencegahan berupa meningkatkan layanan kependudukan, pendampingan, deteksi dini, sosialisasi dan edukasi pencegahan dan penanganan stunting terhadap masyarakat.

“Kami juga terus memaksimalkan peran kader dan sub kader KB serta penyuluh untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penyebab dan penanganan stunting serta peningkatan ketahanan keluarga,” tuturnya.

Selain itu, DPPKBP3APM Kota Palangka Raya juga memperkuat pendampingan pasangan mau menikah, pasangan usia subur dan ibu hamil dan pasangan yang memiliki bayi di bawah dua tahun. (M.Slh/beritasampit.co.id).