Tim Kaderisasi PB PMII Titip Pesan Untuk Peserta PKL

IM/BERITA SAMPIT - Tim Kaderisasi Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Rendy Aditya Praja (kiri).

PALANGKA RAYA – Pelatihan Kader Lanjut (PKL) yang merupakan jenjang kaderisasi formal ketiga di dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sukses dilaksanakan oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Kalimantan Tengah (Kalteng).

Tim Kaderisasi Pengurus Besar (PB) PMII Rendy Aditya Praja mengapresiasi para kader PMII yang telah mengikuti kegiatan PKL yang diadakan oleh PKC PMII Kalteng.

“Dari laporan yang saya terima ada tiga cabang yang mengikuti kegiatan PKL ini, Cabang Palangka Raya sebagai tuan rumah, Cabang Sampit dan Cabang Barito Selatan. Selama saya memantau jalannya kegiatan para peserta sangat antusias mendengarkan setiap materi yang disampaikan oleh para narasumber,” kata Rendy Aditya Praja, Selasa 9 November 2021.

Jumlah peserta atau kader PMII dari tiga cabang tersebut sebanyak 31 orang. Melihat jumlah itu, Rendy berharap kepada para kader bukan hanya banyak pada saat mengikuti PKL saja tetapi pasca PKL nanti tingkat aktif dan jumlahnya tetap sama.

BACA JUGA:   Pasar Ramadan, Tempat Berburu Menu Berbuka Puasa Sembari Ngabuburit

“Saya berharap jumlah kader yang telah mengikuti PKL ini tidak berkurang dan mereka bisa mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan selama kegiatan, harapannya dari hasil PKL ini bisa menghasilkan output dan input. Entah itu outputnya seperti berupa prodak,” harapnya.

Ia juga berpesan kepada para kader, setelah mengikuti PKL bisa mengisi dan membuat kegiatan-kegiatan yang non formal atau informal. Mungkin semacam kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan atau kegiatan yang menjadi kebutuhan dasar bagi para kader itu sendiri atau kader lainnya.

“Artinya apa yang telah didapatkan selama PKL, bisa disebarkan ke wilayah masing-masing dalam bentuk kegiatan apapun, misalnya kegiatan dalam rangka meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia khususnya yang ada di PMII itu sendiri. Jadi perbanyaklah kegiatan non formal dan informal,” pesan Rendy.

Ketika ditanya soal tantangan bagi para kader, Rendy menjelaskan, jika tantangan tergantung bagaimana para kader PMII pasca PKL. Setelah keluar dari kegiatan PKL atau pengkaderan mereka para kader akan kembali ke tengah masyarakat.

BACA JUGA:   Pencurian Modus Pecahkan Kaca Mobil, Uang dan Laptop Milik Perempuan di Palangka Raya Raib usai Membeli Takjil

Untuk saat ini tingkat persaingan kompetisi di antara organisasi baik di dunia kerja dan lainnya sangat massif. Jadi tantangan yang harus dihadapi oleh kader PMII yaitu bagaimana bisa beradaptasi di tempat mereka seharusnya mengabdi atau memasuki ruang-ruang tertentu.

“Seperti ruang-ruang dunia politik, akademik, wirausaha, seni dan budaya termasuk dunia-dunia lainnya. Jangan hanya cuma satu dunia saja, karena tantangan kita sekarang ini sebagai warga bangsa Indonesia ini banyak mengkonsumsi, bukan hanya sekedar berperan sebagai konsumen saja tetapi jadilah pemberi konsumen,” bebernya.

“PMII sebagai organisasi yang menjunjung tinggi kehidupan yang moderat, yakni islam yang terbuka, berbangsa dan bernegara harusnya bisa memasuki ruang-ruang tertentu itu,” tambahnya. (im/beritasampit.co.id).