Dinas Kehutanan Kalteng Dorong Inovasi Produk Industri Kayu Ringan

Hardi/BERITA SAMPIT - Kepala Dinas Kehutanan Kalteng, Sri Suwanto (dua dari kanan) saat menghadiri acara Business Matching antara Produsen Kayu Sengon dengan Pelaku Industri Kayu Ringan, di Hotel Luwansa

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat diwakili oleh Kepala Dinas Kehutanan Kalteng, Sri Suwanto menghadiri acara Business Matching antara Produsen Kayu Sengon dengan Pelaku Industri Kayu Ringan, di Hotel Luwansa, Senin 15 November 2021.

Pada kesempatan itu Sri menyampaikan, Kalimantan Tengah terkenal akan hasil alam, berupa tambang, dan perkebunan karet, serta kelapa sawit yang terfokus dibeberapa daerah, dimana Komoditi tersebut merupakan termasuk aspek Pendapat Asli Daerah (PAD).

“Sejalan dengan perkembangannya, saat ini Pemerintah Kalimantan Tengah mendorong beberapa kelompok tani di beberapa daerah seperti Katingan, Gunung Mas, dan Pulang Pisau untuk memberdayakan lahan kosong guna ditanami pohon sengon. Program tersebut dihasilkan atas kerja sama Pemerintah Daerah dengan Fairventures Worldwide, bersama sama dengan Borneo Institute, dan beberapa yayasan lain, untuk mendukung program 100 juta pohon sengon di Kalimantan Tengah,” ucapnya.

Pada sisi lain, bagi masyarakat Kalimantan Tengah pohon sengon mungkin dianggap tanaman yang kurang memiliki nilai ekonomi atau nilai jual. Namun kenyataannya bahwa ekspor Indonesia untuk produk yang dihasilkan dari kayu sengon ditahun 2020 saja mencapai US$ 1,74 miliar (sumber: www.trademap.org), jumlah tersebut sungguh nilai yang sangat besar dan fantastis,

BACA JUGA:   20.379 Jiwa Terdampak Banjir di Kota Palangka Raya

Selama ini kayu sengon dan pelaku industri kayu ringan 90 persen lebih, berada di pulau Jawa yang menghasilkan produk plywood, barecore, dan blockboard Indonesia.

Selanjutnya, isu sustainability atau deforestasi yang sangat merugikan bagi lingkungan, dan sering menjadi isu yang tidak menguntungkan bagi Indonesia di kancah internasional. Kerusakan hutan tropis Indonesia di Kalimantan menjadi topik utama yang mencuat dan sering dibahas di dunia internasional.

“Kayu sengon dapat menjadi salah satu solusi untuk reforestasi lingkungan yang telah rusak. Dimana Industri tetap dapat berjalan dengan baik tanpa harus merusak hutan, sehingga isu sustainability kedepannya bukan lagi isu yang mengganggu Indonesia dengan adanya pengembangan tumbuhan sengon,” pungkasnya.

BACA JUGA:   Beredar Video IRT Diduga Dianiaya Hingga Berlumuran Darah di Menteng, Polisi Belum Terima Laporan Resmi

Pemindahan Ibukota ke Kalimantan juga tidak luput menjadi salah satu peluang bagi industri kayu ringan, dengan mengusung tema yang sesuai, dimana pada bangunan perkantoran dan hunian dapat menggunakan bahan kayu ringan hasil dari produk kayu sengon untuk digunakan sebagai salah satu bahan bangunannya.

“Saya ingin mengajak semua pihak terkait di Kalimantan Tengah dan Pemerintah Pusat seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan untuk bersama-sama membangkitkan potensi industri kayu ringan di Kalimantan Tengah,” katanya.

Sehingga Kalimantan Tengah dapat mengambil peran dari rantai nilai indutri kayu ringan di Indonesia yang sama sama kita cintai, dan tentunya hal tersebut dapat menjadi salah satu aspek Pendapatan Asli Daerah, yang kemudian memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat guna mewujudkan Kalteng Berkah.

(Hardi/Beritasampit.co.id)