Wacana Relokasi RSUD Mas Amsyar Kasongan Mulai Dibahas

KAWIT/BERITA SAMPIT - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan dr Robert

KASONGAN – Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Katingan tahun 2021 ini tercatat sudah 4 kali, selain merendam rumah warga fasilitas pemerintah daerah juga ikut terendam.

Salah satunya yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mas Amsyar Kasongan yang merupakan miliki daerah juga harus berpindah dalam memberikan pelayanan. Pasalnya, debit air sudah beberapa hari ini masuk ke rumah sakit.

Pelayanan kesehatan bagi masyarakat pun harus dipindahkan ke gedung Hotel Katingan. Menyikapi fenomena itu pemerintah daerah melalui dinas Kesehatan sudah melakukan pengusulan kepada DPRD Katingan mengenai wacana relokasi.

“Kita baru saja melukan pembahasan RAPBD anggaran tahun 2022 dengan DPRD, salah satu poin yang kita bahas mengenai biaya operasional Rumah Sakit Pratama di Tumbang Samba dan Relokasi RSUD Mas Amsyar yang kerap terdampak banjir,” ucap Kepala Dinas Kesehatan dr. dr Robert Padmudyanto usai rapat sore ini. Selasa, 16 November 2021.

BACA JUGA:   Satpol PP Katingan Lakukan Patroli Pengawasan di Bulan Suci Ramadan

Menurutnya wacana relokasi tentu tidak mudah, selain masalah anggaran juga masalah status lokasi Rumah Sakit yang baru akan dibangun.

“Paling tidak tahun 2022 lokasi rumah sakit yang baru sudah semua clear, wacananya akan dipindahkan disekitaran lokasi Bukit Batu,” terangnya.

Ia juga menyebutkan DPRD Kabupaten Katingan mendukung upaya relokasi itu, meski begitu proses ini harus dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek baik dari anggaran hingga teknis pelaksanaan.

Banjir di Kabupaten Katingan hingga sekarang masih terjadi, meski ada penurunan debit air. Pemerintah Kabupaten Katingan juga telah menetapkan pada Senin 15 November 2021 ditetapkan status tanggap darurat banjir di Kabupaten Katingan. Status ini selama 7 hari kedepan, mulai 15-21 November 2021.

Kepala Pelaksanan BPBD Katingan, Roby, mengatakan sebagaimana diketahui Kabupaten Katingan sudah dilanda musibah banjir tahun 2021 ada sebanyak 4 kali mengalami musibah banjir, yakni pada buan September 1 kali, Oktober 2 kali dan November 1 kali.

BACA JUGA:   Antisipasi Praktik Kecurangan, Polisi Pantau SPBU

“Jadi ini adalah yang ke 4 kalinya. Menyikapi kondisi yang ada, bahwa musibah banjir ini dari beberapa kecamatan yang awalnya kemaren ada 9. Dan terakhir ini sudah tersisa 5 kecamatan yang masih terdampak banjir mulai dari kecamatan pulau malan kita melihatnya,” jelas Kepala BPBD Katingan.

Banjir di 5 Kecamatan ini ada sebanyak 45 desa yang terdampak banjir. Sejak Selasa 16 November 2021 ada beberapa kecamatan di baguan utara (dataran tinggi) yang sudah mulai menujukan tanda-tanda kondisi air akan surut.

“Tetapi ada juga kecamatan di wilayah hilir lainnya malah meningkat debit banjir seperti Tasik Payawan, Kamipang. Sehingga kondisi inilah tentu yang akan ditanggani selanjutnya,” pungkasnya.

(Kawit/beritasampit.co.id)