Dewan Ingatkan, Waspada Ada Potensi Bencana Dibalik Tingginya Curah Hujan

IST/BERITA SAMPIT - Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Nadie.

SAMPIT – Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Nadie mengingatkan, potensi bencana dibalik curah hujan yang terus meningkat beberapa hari ini. Maka dari itu ia menekankan agar adanya kewaspadaan untuk pencegahan dan penanggulangan.

Menurutnya, catatan terakhir dari intensitas hujan yang tinggi adalah tentang bagaimana dampak dari curah hujan yang tinggi merupakan banjir.

“Terlebih lagi akhir tahun ini hingga awal tahun 2022 BMKG telah memberikan informasi tentang cuaca ekstrim di beberapa daerah di Indonesia tidak terkecuali Kalimantan Tengah, dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi tersebut tentunya berpotensi akan terjadinya banjir. Dan hal itu perlu menjadi kewaspadaan kita bersama,” jelas Nadie, Rabu 17 November 2021.

BACA JUGA:   Jangan Sampai UU dan PP Kewajiban Plasma Hanya Macan Kertas Semata

Intensitas hujan yang meningkat membuat banjir terus meluas, hingga kini sudah melanda 22 desa yang tersebar di 8 kecamatan.

Dari laporan yang disampaikan oleh BPBD, bahwa banjir meluas di Kecamatan Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Cempaga Hulu, Kota Besi, Parenggean, Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Cempaga.

Laporan terbaru kondisi banjir yakni Kecamatan Mentaya Hulu dan Kota Besi. Banjir yang merendam 22 desa ini menyebabkan 576 kepala keluarga terdampak banjir. Banjir terjadi sejak Selasa 9 November 2021 tersebut sudah merendam puluhan rumah serta dua bangunan sekolah.

BACA JUGA:   Bangunan Mal Lingkar Utara Sampit Disetop, Dewan: Harusnya Bangunan Baru Dicek PBG-nya

Banjir terparah terjadi di Kecamatan Cempaga Hulu yang melanda sembilan desa. Tercatat 277 kepala keluarga terdampak banjir di kecamatan itu. Bukan hanya banjir di kecamatan akan tetapi khusus dalam kota juga perlu diprioritaskan anggaran normalisasi anak sungai yang ada, dan saluran air di jalan utama serta gang-gang perumahan warga yang padat.

“Salah satu yang mungkin dapat dilakukan dalam jangka yang pendek, bagaimana Pemerintah Daerah membangun gerakan lingkungan sehat dan bebas banjir dengan peran dan partisipasi warga melalui RT/RW. Sembari program aspalisasi dan semenisasi daerah perkotaan berjalan,” tutupnya. (im/beritasampit.co.id).