Pemkab Barito Timur Siapkan Susur Sungai Sirau Jadi Objek Wisata

Tim Disbudpar Kabupaten Barito Timur uji coba menyusuri Sungai Sirau di Tamiang Layang, Minggu 14 November 2021. ANTARA/Disbudpar Bartim;

TAMIANG LAYANG – Pemerintah Kabupaten Barito Timur, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat menyiapkan susur Sungai Sirau menjadi salah satu objek wisata.

Kepala Disbudpar Kabupaten Barito Timur, Forty Rickyanou, mengatakan, ada sejarah dan budaya dalam susur Sungai Sirau, yakni dari Kelurahan Tamiang Layang hingg ke Desa Magantis Kecamatan Dusun Timur.

Filosofisnya, kata Forty, pada 1980 hingga 1990-an, warga di Kabupaten Barito Timur menggunakan perahu tradisional yang disebut jukung sebagai moda transportasi sungai.

Setelah dilakukan melakukan uji coba, saat ini pihaknya masih melakukan perbaikan perbaikan. Susur Sungai Sirau, lanjutnya juga berpotensi sebagai objek wisata yang memicu adrenalin.

BACA JUGA:   KNPI Kabupaten Barito Timur Safari Ramadan di Tiga Kecamatan

“Ada lokasi dan beberapa titik lokasi yang bisa memicu adrenalin. Susur Sungai Sirau dari Tamiang Layang ke Desa Magantis bisa memakan waktu hingga tiga jam,” kata Forty, dikutip dari Antara, Minggu 21 November 2021.

Menurut dia, dari tiga kali dilakukan uji coba atau percobaan maka akan ditindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan dan akan dilakukan uji coba kembali hingga pada akhirnya bisa dibuka sebagai objek wisata.

Jika menjadi objek wisata, maka akan berdampak positif dari segi perekonomian atau peningkatan perekonomian masyarakat melalui UMKM dan retribusi parkir yang menjadi pemasukan desa atau pendapatan daerah.

BACA JUGA:   Dishub Bartim Fasilitasi Pemudik Jelang Lebaran

Hal ini sejalan dengan visi dan misi daerah yakni meningkatkan ekonomi kerakyatan agar masyarakat sejahtera. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta program pemilihan ekonomi nasional.

Pariwisata diharapkan mampu menjadi sektor baru yang akan turut mendongkrak pendapatan asli daerah. Sektor ini juga diharapkan turut mendorong percepatan pemulihan ekonomi daerah.

“Intinya konsep dan skemanya dulu diselesaikan. Setelah bisa operasional dengan mengedepankan keselamatan pengunjung, maka bisa dilaksanakan opening,” kata Forty.

(Antara/BS-65/beritasampit.co.id)