10 Tahun Mengabdi, OJK Telah Menerima Berbagai Capaian Positif

HARDI/BERITA SAMPIT - Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Otto Fitriandy.

PALANGKA RAYA – Hari ini, tepat 10 tahun yang lalu, upaya reformasi sektor keuangan telah melahirkan sejarah baru perekonomian Indonesia, yang ditandai dengan lahirnya institusi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 November 2011.

Tema peringatan HUT OJK yang ke 10 ini, yaitu Satu Dasawarsa OJK Mengabdi Untuk Negeri. Tema ini dapat dimaknai bahwa satu dasawarsa OJK harus menjadi pengobar semangat untuk semakin meningkatkan persatuan dan sinergi baik, sehingga program yang dijalankan dapat menghasilkan capaian yang optimal serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Otto Fitriandy menyampaikan, dengan kewenangan yang dimandatkan Undang-Undang kepada OJK untuk mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan, tentunya para stakeholder menaruh harapan besar bahwa OJK dapat berkiprah memainkan perannya yang sangat strategis, dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, memacu pertumbuhan ekonomi nasional, serta melakukan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.

“Peringatan Hari Ulang Tahun OJK ini jangan hanya dimaknai sebagai sebuah prosesi semata, namun harus menjadi refleksi bagi seluruh insan OJK untuk terus menggali dan memunculkan semangat dan ide baru dalam memberikan kontribusi positif bagi lembaga dan negara yang kita cintai ini,” tuturnya di halaman Kantor OJK Kalteng, Senin 22 November 2021.

BACA JUGA:   Pengendalian Karhutla di Kalteng Terus Mengalami Perbaikan

Kata Otto, bahwa masyarakat patut bersyukur selama kurun waktu 10 tahun OJK telah menerima berbagai capaian positif dan pengakuan stakeholder atas peran dan kontribusi yang telah diberikan. Oleh karena itu, dia apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh Lembaga Jasa Keuangan dan Insan OJK atas capaian selama ini.

“Namun demikian, saya ingin mengajak kita semua untuk tidak cepat merasa puas dan selalu memiliki keinginan untuk melakukan penyempurnaan, karena setiap estafet perjuangan akan berlanjut pada estafet perjuangan berikutnya sesuai dengan tuntutan dan ekspektasi masyarakat yang tidak statis, tetapi dinamis dan semakin besar,” pungkas Otto.

Selain itu tentunya, tidak hanya tuntutan agar menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dari berbagai dinamika tekanan ekonomi global dan domestik, tetapi juga bagaimana dapat mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan dalam memfasilitasi apa yang dibutuhkan negara ini, mulai dari menyediakan alternatif sumber pembiayaan bagi infrastruktur hingga mendorong pengembangan UMKM, terutama di masa pandemi. Sehingga perekonomian nasional dapat segera pulih, khususnya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

BACA JUGA:   Praperadilan Penahanan dan Penangkapan Candra Mulai Bergulir, Saksi Sebut Melihat Secara Langsung Kejadian

“Sehingga saya percaya, hanya melalui soliditas dan sinergi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah, Bank Indonesia, Industri Keuangan dan pihak-pihak terkait lainnya, kita akan dapat membangun sektor jasa keuangan Indonesia yang kokoh dan berdaya saing serta memberikan kontribusi terbaiknya bagi perekonomian Indonesia,” tandasnya.

Di era keterbukaan informasi ini, Otto juga ingin menekankan kepada seluruh insan OJK, dan industri jasa keuangan untuk senantiasa berpikir positif serta jangan mudah terinfiltrasi dengan berita-berita hoax yang dapat mempengaruhi kinerja individu, dan bahkan OJK maupun lembaga jasa keuangan secara institusi.

Dia mengajak untuk terus mengedepankan integritas dan profesionalitas dalam mewujudkan visi OJK menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen, dan masyarakat, serta mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum. (Hardi/beritasampit.co.id).