Kades Parebok Diduga Alihkan Bantuan Tandon Air dan WC

BANTUAN PROFIL : ARIFIN/BERITA SAMPIT - Warga Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, Kotim, Kalteng, melalui musyawarah desa dijanjikan untuk 2021 bakal menerima bantuan profil (tandon air) dan pembuatan WC.

SAMPIT – Puluhan warga Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), kecewa.

Pasalnya, bantuan profil (tandon air) dan pembuatan WC siap disalurkan November-Desember 2021 diduga telah dialihkan. Lucunya, justru dana itu dialihkan untuk pengadaan tiang dan pembelian kabel listrik.

“Informasinya ada undangan musyawarah dari Pemerintah Desa terkait perubahan APBDes 2021, ternyata pada saat musyawarah di forum itu membahas pengalihan bantuan profil dan WC yang sudah ditetapkan bersama sebelumnya,” ucap salah seorang warga Desa Parebok kepada wartawan media siber beritasampit.co.id, dan meminta namanya tidak dipublikasikan.

Warga yang melapor ini, merupakan salah satu dari sekian warga Desa Parebok yang bakal menerima bantuan tandon air maupun WC. Namun, dikecewakan karena dana bantuan menggunakan Dana Desa (DD) diduga telah dialihkan oleh Kepala Desa menjelang pencairan dan penyerahan.

“Kalau saya perhatikan, ada kejanggalan pada saat membahas perubahan APBDes 2021. Yang diundang bukannya semua warga penerima bantuan melainkan Ketua RT yang tidak ada kaitannya. Semestinya, kami ini yang diundang supaya tahu permasalahannya mengapa bantuan yang sudah disepakati bersama mendadak dialihkan,” ujarnya.

Dia menilai pengalihan bantuan tandon air dan WC untuk warga Desa Parebok yang tidak mampu itu disinyalir dikarenakan ada janji politik, terutama pada saat Pilkades tahun 2019 antara tim pemenangan dengan Kepala Desa.

BACA JUGA:   Masyarakat Diminta Antisipasi Aksi Kejahatan Saat Ramadan

“Usulan bantuan profil dan WC itukan sudah dimasukan dan ditetapkan melalui tahapan Musdes, Musrenbang RKPDes dan Musrenbang RPKD Kecamatan 2020 dan direalisasikan 2021 menggunakan Dana Desa (DD). Tapi faktanya, setelah mau pencairan dan penyerahan bantuan justru dialihkan ke pengadaan tiang dan kabel listrik. Jelas-jelas kami kecewa,” keluhnya.

Bahkan, tambahnya, bantuan berupa tandon air dan WC itu tidak hanya untuk 2021, melainkan setiap tahun. Akan tetapi, untuk tahun ini dialihkan untuk pengadaan tiang dan kabel listrik.

“Tahun sebelumnya, ada sekitar 30an warga desa kami yang dapat bantuan profil dan pembuatan WC. Tahun ini rencananya sekitar 60an lebih kepala keluarga,” ujarnya.

Dia berharap, leading sector dalam hal ini Inspektur Inspektorat Kotim turun tangan membantu atau memanggil Kepala Desa Parebok untuk dimintai kejelasan, mengapa pengalihan bantuan yang sudah disepakati bersama dengan mudah dialihkan.

Terpisah, Kepala Desa Parebok Indra Yoto Saidina Ali saat dikonfirmasi berdalih bahwa apa yang disangkakan warganya itu tidak benar. Bahkan dengan tegas, Indra menyatakan, tidak benar.

“Tidak benar kalau saya (Kades) menjanjikan WC dan Profil, yang benar adalah setiap kami mau merencanakan pembangunan desa itu kami lewat Musdes RKPDS, jadi yang menentukan skala prioritas pembangunan itu ada Musdes tersebut,” kata Indra melalui pesan WhatsApp yang diterima wartawan media siber beritasampit.co.id, Selasa 23 November 2021.

BACA JUGA:   PDIP Semakin Kokoh dengan 10 Kursi, Gerindra Geser Posisi Golkar

Mengenai pengadaan tiang dan kabel listrik, Indra mengaku tidak menampik dan membenarkan. Bahkan, menurutnya, pengadaan itu telah dibahas melalui musyawarah dan diperkuat dengan dokumentasi, berita acara serta daftar hadir.

“Tiang listrik dan kabel itu benar, itu kami anggarkan di APBDES Perubahan Reguler Tahun 2021, di Kegiatan Musyawarah Desa bersama BPD dan Masyarakat, di TTD (tandatangan) Kesepakatan bersama Kades dan BPD tentang APBDS Perubahan tersebut. Dokumentasi, BA (berita acara) serta Daftar Hadir,” ujar Indra.

Mengingat permasalahan pengalihan bantuan ini sudah menjadi “buah bibir” di masyarakat Desa Parebok, Indra kembali menjanjikan bahwa pihaknya tetap menganggarkan, hanya saja jumlah penerima bantuan akan dikurangi.

“Masalah profil dan WC tetap kami anggarkan untuk tahun 2021 ini, tapi, untuk profil kami kurangi dengan kesepakatan desa sama BPD dan tokoh tokoh masyarakat yang hadir pada saat musyawarah, untuk WC tahun sejumlah 73 unit dan profil nya 21 unit,” janjinya.

Sedangkan mengenai pengadaan tiang dan kabel listrik, Indra menyampaikan bahwa itu sangat urgen. Alasannya, di lingkungan RT 5 sampai RT 7 banyak rumah penduduk sudah puluhan tahun tidak ada jaringan listrik, sehingga anggaran bantuan tandon air dan WC dikurangi kemudian dialihkan.

“Dan kesimpulan pengurangan profil, untuk anggaran pengadaan tiang listrik sama kabel, karena masyarakat RT 5 sampai RT 7 belum ada lampu listrik,” tutupnya. (ifin/beritasampit.co.id).