Kerusakan Jalan Lingkar Selatan, Waket DPRD Kotim: Pemerintah Jangan Suka Lontar Janji yang Tak Terealisasi

ILHAM/BERITA SAMPIT - Wakil Ketua DPRD Kotim Rudianur.

SAMPIT – Sudah kesekian kalinya permasalahan jalan lingkar selatan di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, diteriakkan DPRD Kotim kepada Pemerintah baik Kabupaten maupun Provinsi Kalimantan Tengah. Namun pada kenyataannya belum memberikan titik terang kapan jalur dengan kerusakan hampir 3 Kilometer tersebut dibangun secara permanen.

“Berkaitan jalan tersebut merupakan jalan provinsi, ini juga tinggal lobi dari Bupati saja. Saya rasa beliau cukup dekat dengan Gubernur bagaimana mengupayakan pembangunan itu terwujud,” kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rudianur, Kamis 25 November 2021.

Selain itu, Dia juga meminta Pemerintah Provinsi Kalteng komitmen dengan janjinya, yang mana seharusnya di tahun 2021 ini kegiatan pembangunan ring road selatan tersebut telah dikerjakan dengan anggaran yang direncanakan sebesar Rp 10 miliar, namun pada kenyataanya belum terwujud.

“Jangan sampai janji itu sudah dilontarkan sementara tidak terealisasi, itukan repot namanya,” ucapnya.

Politikus dari Partai Golkar ini juga mengingatkan, berkaitan dengan rencana konsorsium oleh Pemerintah setempat, seharusnya bisa dilaksanakan secepatnya agar kerusakan jalan di lingkar selatan tidak semakin parah dan bisa fungsional dengan baik.

“Beberapa bulan kemarin saya dengar ada konsorsium, nah ini saya ingin tahu juga siapa sih orangnya yang membantu untuk pembangunan jalan itu. Jika memang ada Pemda segera lakukan perbaikan jalan tersebut agar fungsional dulu, tidak perlu harus provinsi untuk membiayai,” tegasnya.

Saat ini kondisi kerusakan jalan lingkar selatan semakin parah, bisa dikatakan sudah tidak layak untuk dilintasi. Jika jalan itu tidak diperhatikan, dikhawatirkan akan berakibat fatal pada jalan kota yang turut hancur jika kendaraan angkutan berat beralih masuk akibat jalur di ring road selatan tak bisa dilintasi.

“Itu juga tidak lepas dari Pemda bagaimana konsorsium itu bisa berjalan lagi, jalur lingkar selatan berfungsi dengan nyaman. Selanjutnya pengawasan dan menertibkan angkutan-angkutan bertonase besar bisa diperketat Dinas Perhubungan setempat,” tandasnya. (Cha/beritasampit.co.id).