Santri di Kalsel Antusias Ikuti Vaksinasi

IST/BERITA SAMPIT - Santri saat divaksinasi.

BANJARMASIN – Ditengah gempuran isu penolakan terhadap vaksin Covid-19 yang diduga dianggap oleh sebagian orang haram, Pemerintah Kalimantan Selatan berhasil mematahkan isu yang tak bertanggung jawab tersebut.

Ini terbukti sebagai salah satu provinsi yang terkenal religius dengan ratusan pondok pesantren dan puluhan ribu jumlah santri baik yang bermukim ataupun tidak bermukim.

Provinsi dengan julukan Lambung Mangkurat, selain terus menerus melakukan upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19 baik melalui penerapan prokes, PPKM hingga vaksinasi, berhasil menekan penyebaran Covid-19.

Salah satunya dengan vaksinasi terhadap para pelajar dan para santri melalui elemen lintas sektoral seperti Dinas Kesehatan, BPBD, TNI POLRI, Kemenag, Keagamaan, Ormas dan Tokoh masyarakat.

Keberhasilan pencapaian vaksinasi khususnya terhadap para santri berhasil dilaksanakan hampir di semua kabupaten dan kota di Kalsel.

Dari data terakhir hingga bulan November 2021 bahwa jumlah santri yang sudah divaksin mencapai 58.183 dosis dari capaian
90.883 dosis yang diinginkan.

Bahkan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalsel sebagai salah leading sektor pelaksanaan vaksinasi terhadap santri menyakini capaian vaksin akan bisa dicapai .

Salah satu santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah Putra, di Jalan A Yani, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru Fahjri yang sudah menjalani vaksinasi hingga dosis 2 mengatakan, bahwa dirinya dengan kesadaran sendiri bersedia divaksinasi.

“Awalnya takut juga namun dengan diberi arahan oleh oihak pondok kalau divaksin itu tidak berbahaya dan bisa meningkatkan imunitas tubuh,” ucap Fahjri Kamis 25 November 2021.

Senada dengan Fahjri, salah satu orang tua santri Ponpes Darul Hijrah Imayatun mengaku sangat senang ketika anaknya yang sedang mondok (bermukim) antusias untuk divaksin.

“Ini artinya selain sudah menyadari pentingnya penerapan prokes anak saya juga sudah mengerti bahwa vaksin sangat penting untuk imunitas tubuh dimasa pandemi,” pungkas Imayatun. (Mery/beritasampit.co.id).