Wali Kota Palangka Raya Ajukan 10 Titik Lokasi Lumbung Sosial

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin saat menyerahkan bantuan kepada korban banjir di Palangka Raya, Kamis 26 November 2021. (ANTARA/Rendhik Andika)

PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Fairid Naparin, mengatakan pihaknya akan mengajukan 10 titik yang akan dijadikan lokasi penyiapan lumbung sosial.

Penentuan rencana lokasi lumbung sosial itu berada di sekitar daerah yang rawan banjir. Terutama di wilayah yang aksesnya terputus saat terjadi bencana. Sehingga, lanjut dia, jika tiba-tiba terjadi banjir, masyarakat setempat akan tetap mendapat memenuhi kebutuhan utama baik sandang, pangan maupun tempat mengungsi.

“Lumbung sosial ini akan kita sebar di lima kecamatan yang ada. Jumlah pengajuan ada di 10 titik di lima kecamatan itu. Misalnya saja seperti di Bereng Bengkel, Pahandut Seberang dan Danau Tundai. Saat banjir akses jalan menuju wilayah itu terputus. Maka disana lumbung sosial itu akan kita usulkan,” kata Fairid dilansir dari Antara, Jumat 26 November 2021.

Fairid menerangkan, lumbung sosial itu nantinya akan menjadi tempat persediaan atau stok kebutuhan utama masyarakat. Diantaranya seperti makanan, tenda, penjernih air, popok bayi, genset.

“Untuk itu lumbung pangan akan kita tempatkan di daerah tinggi dan paling dekat dengan wilayah banjir. Sehingga nantinya warga mudah mendapat layanan kebutuhan utama sembari menunggu bantuan dan penanganan lebih lanjut dari pemerintah,” katanya.

Sebelumnya Menteri Sosial Tri Rismaharini, memberi tenggat waktu maksimal sepekan bagi pemerintah di empat pemerintah daerah di Kalteng untuk menyiapkan dan mengusulkan lokasi lumbung sosial.

Pemerintah daerah di Kalteng itu itu mencakup Pemerintah Kota Palangkaraya, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Pemkab Katingan dan Pemkab Pulang Pisau secara daring.

Lokasi yang diminta tersebut, harus berada di daerah bebas genangan air. Kemudian juga berada di sekitar kawasan rawan bencana banjir. Hal itu, untuk mempermudah dan mempercepat masyarakat dalam mengakses layanan saat terjadi bencana.

Menteri Risma, menerangkan, lumbung sosial tersebut tidak hanya berupa lumbung pangan saja. Tetapi juga terkait stok atau persediaan kebutuhan lain. Misalnya, perahu, penjernih air, tenda, genset dan sebagainya terkait berbagai kebutuhan pokok masyarakat jika terjadi banjir.

Sementarta itu, Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, mengatakan, pemetaan wilayah terdampak banjir telah siap. Kondisi ini mengacu pada data penanganan banjir yang telah dilaksanakan.

“Di kabupaten kota sudah ada data wilayah rawan. Kita juga sudah koordinasi dengan empat pemda tersebut. Satu minggu clear. Data segera kita kirim ke mensos, berikut lampirannya. Supaya barang bisa segera di kirim,” kata Edy.

(Antara/BS-65)