Hari Aids Sedunia Momentum Gerakan Masyarakat Peduli HIV

IST/BERITA SAMPIT - Vaksinasi Hari Aids Sedunia tahun 2021 di Bundaran Besar.

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kalteng, Katma F Dirun meninjau pelaksanaan vaksinasi di Bundaran Besar, Kota Palangka Raya, Minggu 5 Desember 2021.

Vaksinasi massal ini merupakan rangkaian dari Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) Tahun 2021, diantaranya Senam Bersama dan Pemeriksaan HIV Gratis. Kegiatan ini diinisiasi oleh Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Kalteng bekerjasama dengan Polda Kalteng, Pemerintah Daerah serta Pihak terkait lainnya.

Dalam kegiatan, ada sebanyak 300 kuota vaksin disediakan untuk dosis 1 dan dosis 2. Sementara, untuk pemeriksaan HIV sebanyak 200 kuota dan pengecekan kesehatan sebanyak 50 kuota.

Katma F Dirun saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyampaikan, Hari Aids se-Dunia yang diperingati setiap tahun, bermakna sebagai peringatan atas tingginya kasus HIV-AIDS di Indonesia. Sebagaimana diketahui, di Indonesia, data Epidemi HIV menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.

BACA JUGA:   Muswil BKPRMI Diharapkan Muncul Ide dan Gagasan untuk Peningkatan Kualitas SDM Kalteng 

“Untuk Provinsi Kalteng secara kumulatif kasus HIV-AIDS dalam 5 tahun terakhir, HIV-Aids sebanyak 1.501 orang yang terdiri dari HIV 903 orang, sedangkan AIDS 598 orang. Angka tersebut kecil jika dibandingkan dengan estimasi nasional bahwa di Kalteng ada 4.310 kasus HIV-AIDS. Artinya, baru 34 persen saja kasus HIV-AIDS yang berhasil ditemukan, sedangkan 66 persen lainnya belum ditangani,” ungkapnya.

Dalam upaya meningkatkan pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS ini, Kemendagri telah menetapkan Permendagri nomor 100 tahun 2018, tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM), dimana di dalamnya diatur jenis pelayanan dasar untuk masyarakat, yaitu Edukasi, Tes/pemeriksaan HIV, dan Merujuk untuk pengobatan lebih lanjut.

BACA JUGA:   Penyusunan Rancangan RKPD Tahun 2025 Menjadi Tolak Ukur Keberhasilan Pembangunan Kalteng

Tiga hal tersebut harus dipastikan dibiayai secara memadai oleh Pemerintah Daerah sebagai bentuk realisasi konkrit untuk cegah HIV, dan akses untuk semua, karena standar pelayanan minimum berlaku untuk semua warga negara, tanpa terkecuali. Daerah tanpa alokasi APBD untuk nomenklatur pelayanan dasar HIV-AIDS akan menjadi perhatian khusus dari Kemendagri.

“Saya berharap agar masyarakat membicarakan persoalan-persoalan menyangkut HIV-AIDS dalam keluarga baik formal atau informal, dan memprogramkan kegiatan-kegiatan terkait pencegahan, serta penanggulangan HIV dan AIDS di Instansi/Badan/Lembaga/Dinas,” katanya.

Melalui, Peringatan Hari Aids Sedunia tahun 2021, Katma juga berharap dapat menjadi momentum gerakan masyarakat untuk bersama sama peduli tentang HIV, memahami pentingnya melakukan tes HIV sehingga status HIV dapat segera diketahui dan bila positif dapat segera mendapatkan pengobatan. (Hardi/beritasampit.co.id).