Transmigran Yogyakarta Akan Diberangkatkan Pertengahan Desember

Pembekalan Calon Transmigrasi: Istri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar, Ari Haryati Marwan Jafar (kedua kanan), memanen kacang polong yang ditanam di di Balai Besar Transmigrasi Yogyakarta, Minggu (13/3). Sebanyak 30 orang calon transmigran dari Temanggung, Yogyakarta, Purworejo mendapat pelatihan di balai tersebut dan akan ditempatkan di Kalimantan Utara. (ANTARA FOTO/HO/Kemendes PDTT-Sigit Purwanto)

YOGYAKARTA – Sebanyak lima kepala keluarga (KK) yang sudah terdaftar sebagai calon transmigran asal Kota Yogyakarta direncanakan diberangkatkan ke daerah tujuan pada pertengahan Desember 2021.

Lima KK calon transmigran asal Kota Yogyakarta tersebut seluruhnya adalah calon transmigran yang seharusnya diberangkatkan pada 2020. Namun, pemerintah pusat memutuskan tidak ada pemberangkatan transmigran pada tahun lalu karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

“Kami masih menunggu kepastian tanggal pemberangkatan ke daerah tujuan dari pusat. Namun, diperkirakan pada pertengahan Desember sudah bisa diberangkatkan,” kata Kepala Seksi Penempatan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Sunarto di Yogyakarta, Rabu 8 Desember 2021.

Pada tahun 2021 ini, seluruh calon transmigran asal Kota Yogyakarta akan ditempatkan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Di lokasi tersebut, juga akan ditempatkan transmigran dari Jawa Barat dan Jawa Timur dengan total transmigran yang akan ditempatkan berjumlah 21 KK.

“Kami sudah melakukan survei ke lokasi tujuan dan dipastikan kondisi lokasi penempatan sudah siap ditempati saat transmigran diberangkatkan,” katanya.

Pada Agustus, seluruh transmigran dari Kota Yogyakarta juga sudah menjalani berbagai pelatihan khususnya pertanian, perkebunan, dan perikanan sehingga dapat dijadikan bekal untuk memulai hidup di daerah yang baru.

Transmigran akan mendapat jaminan hidup dari Pemerintah Kabupaten Kapuas selama 1,5 tahun dan mendapat lahan seluas dua hektare untuk diolah.

“Sambil menunggu pemberangkatan, kami rutin memantau kondisi calon transmigran dari kesehatan hingga memastikan mereka tetap memiliki motivasi yang kuat untuk diberangkatkan,” katanya yang menyebut sebagian besar calon transmigran pada awalnya berprofesi sebagai buruh.

Pada saat ini pun, kata dia, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta sudah membuka pendaftaran untuk calon transmigran yang akan diberangkatkan pada 2022.

Namun demikian, belum ada keputusan terkait jumlah kuota untuk Kota Yogyakarta dan daerah tujuan transmigrasi.

“Transmigrasi dilakukan secara sukarela sehingga saat mendaftar pun tidak ada unsur memaksa transmigran untuk mau diberangkatkan ke lokasi mana pun yang ada. Tetap harus didasari pada keikhlasan calon transmigran,” kata Sunarto.

(Antara)