Ratusan Rumah di Kumai Terendam Banjir Rob, Bupati Kobar: Selama 70 Tahun Baru Terjadi Separah Ini

IST/BERITA SAMPIT - Ratusan rumah terendam banjir rob di sepanjang pesisir pantai Kumai.

PANGKALAN BUN – Cuaca di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) semakin ekstrim, hingga ratusan rumah di pesisir pantai Kecamatan Kumai diterjang badai angin kencang dan banjir rob dari laut.

Musibah yang pertama kali terjadi pada Selasa 7 Desember 2021 sekitar pukul 20.00 WIB sontak membuat masyarakat Kumai panik, mulai dari Kota Kumai hingga Desa Teluk Bogam, Sungai Cabang, Desa Keraya dan Sebuai Barat.

“Sebelum banjir rob, diawali datang badai angin kencang dan hujan, kami dan warga desa lainnya sempat panik karena air laut sampai masuk ke perkampungan rumah,” kata Ismail warga Teluk Bogam saat dihubungi beritasampit.co.id, Kamis 9 Desember 2021.

Pasca banjir, pada Rabu, 8 Desember 2021 siang hingga sore Bupati Kobar Hj. Nurhidayah didampingi Sekretaris Daerah Suyanto dan rombongan Unsur Forkopimda setempat memantau lokasi bekas banjir rob di Kota Kumai sampai ke pesisir pantai Teluk Bogam dan Keraya.

BACA JUGA:   Satlantas Polres Kobar Jaring 88 Sepeda Motor Terlibat Bali

“Kedatangan saya untuk mengetahui langsung kondisi yang terjadi di lapangan serta mendengar laporan Pemerintah Desa hingga informasi masyarakat tentang peristiwa banjir dari laut tersebut. Dan hasilnya bakal menjadi acuan Pemerintah ke depan dalam merencanakan program pembangunan jangka pendek,” kata Nurhidayah.

Banjir rob telah melanda daerah pesisir pantai dari Kota Kumai sampai ke Sungai Cabang dan Sebuai Barat. “Dari keterangan Kades dan orang tua di sini dalam waktu 70 tahun terakhir belum pernah mengalami banjir rob separah ini,” ujarnya.

BACA JUGA:   Baru Dua Bulan Bertugas, Jumlah Kegiatan Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman Mencapai Record Tertinggi

Kata Nurhidayah, langkah-langkah antisipasi dari Pemerintah dalam jangka pendek, yaitu sudah memetakan tempat relokasi pemukiman masyarakat terutama daerah-daerah yang aman. Hal ini apabila terjadi kondisi kedaruratan bencana banjir rob atau pun abrasi pantai.

“Di Desa Keraya dari tahun lalu kita sudah antisipasi, relokasi masyarakat yang memang itu sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Pada saat ini mereka sudah kita relokasi ke tempat yang lebih aman,” imbuhnya.

Selain memantau lokasi pasca banjir, Bupati Kobar Nurhidayah bersama Unsur Forkopimda setempat juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak banjir tersebut. (Man/beritasampit.co.id).