Bupati Kotim Ajak MUI Cegah Ajaran Sesat Masuk ke Pedalaman

ILHAM/BERITA SAMPIT - Kebersamaan Bupati Kotim Halikinnor, bersama jajaran pengurus MUI Kabupaten Kotim, serta perwakilan dari Polres Kotim dan Kodim 1015 Sampit, usai acara pembukaan Musda MUI Kabupaten Kotim, yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center Sampit. Sabtu 11 Desember 2021.

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor, mengajak pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten, khususnya yang berada di Kecamatan berperan bersama Pemda setempat dalam mencegah masuknya ajaran sesat di Desa-Desa terutama pada pelosok pedalaman.

Penyataan tersebut diungkapkan Halikinnor, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) MUI Kabupaten Kotim Periode 2022-2026, bertempat di Gedung Islamic Center Sampit, Sabtu 11 Desember 2021.

“Saya berharap kepada pengurus yang baru agar menyusun program kerja serta visi dan misinya bagaimana disamping menjaga membentengi akidah umat Islam, tapi bagaimana juga membantu menyiarkan agama Islam, termasuk menjaga dari aliran-aliran keagamaan yang menyesatkan. Karena kita tahu dulu Ada aliran Gapatar sempat masuk di Kabupaten ini, tapi alhamdulillah saat ini sudah kondusif dan tidak ada lagi,”Katanya.

BACA JUGA:   Warga Sampit Berhamburan Keluar Rumah Usai Diguncang Gempa Susulan

Halikin juga mengajak pada seluruh organisasi islam yang ada di Kotim bersatu, terutama menjaga kebersamaan dalam memakmurkan masjid maupun rumah-rumah ibadah.

“Saya prihatin sekali ada salah satu Desa yakni Desa Tumbang Mujam, di Kecamatan Tualan Hulu, belum ada rumah ibadah, dan kebetulan Kepala Desanya juga beragama muslim dan beberapa warganya juga banyak muslim. Itu kemarin sudah kita bantu dari Pemda sebesar Rp 200 juta, minimal untuk membangun mushola sehingga ada tempat untuk beribadah,”paparnya

Halikin berharap kepada MUI Kabupaten yang memiliki kepanjangan tangan di setiap Kecamatan, agar bisa berperan dalam memberikan pembinaan di wilayah kerjanya masing-masing.

BACA JUGA:   Oknum Polisi yang Digerebek Istri Sah Bersama Pasangan Selingkuhnya Dituntut Penjara oleh Jaksa

“Makanya saya memberikan insentif kepada guru mengaji dan mungkin akan ditempatkan di sana, supaya anak-anak muslim diwilayaj Desa dan polosok bisa ada tempat mereka untuk mengaji dan menimba ilmu agama,”ujarnya.

Halikin mengakui, pembangunan diwilayah bagian pedalaman terutama infrastruktur Kotim masih tertinggal. Namun dari sisi pembangunan itu bukan hanya difokuskan pada fisik, tetapi bagaimana juga mampu membangun mental spiritual dimasyarakat.

“Apa lagi peredaran narkoba yang saat ini semkin mengancam generasi kita. Jadi permasalahan ini juga menjadi tanggungjawab kita bagaimana bersama-sama dengan MUI membantu memberantasnya,”tutupnya.

(Cha/beritasampit.co.id)