Banjarmasin Sulit Benahi Tiga Sungai Karena Padat Perumahan

Kabid Sungai Dis-PUPR Kota Banjarmasin Huzbulwathani.(ANTARA/Sukarli)

BANJARMASIN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), menyatakan sulit membenahi 3 sungai yang ada di daerah itu. Hal itu disebabkan ketiga sungai tersebut yakni Sungai Guring, Sungai Kelayan dan Sungai Pekapuran melintasi pemukiman padat penduduk.

Menurut dia, pentingnya ketiga sungai ini dibenahi karena berkaitan dengan kelancaran aliran anak-anak sungai lainnya untuk mengalir ke sungai besar Martapura.

“Padahal ketiga sungai ini penting dibenahi, karena fungsinya sangat vital. Salah satunya sungai Pemurus yang menjadi penopang di Beruntung Jaya dan Perona sekitarnya di wilayah Banjarmasin Selatan itukan gugurnya ke sungai Guring, ujung-ujungnya mengalir ke sungai Kelayan dan Pekapuran,” kata Kabid Sungai Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Huzbulwathani, dikutip dari Antara, Senin 13 Desember 2021.

menurut Thony panggilan akrab Kabid Sungai Dinas PUPR Kota Banjarmasin, ketiga sungai yang saling berkaitan ini harus dibenahi, karena bisa menarik aliran sungai lainnya untuk antisipasi banjir khususnya.

“Kita ingin sekali membenahi tiga sungai ini secara maksimal, tapi kendala besarnya pemukiman penduduk yang padat hampir di ketiga sungai itu,” paparnya.

Sebagaimana yang sudah dilaksanakan pemerintah kota, ujar Thony, normalisasi sungai Guring yang lama mati suri, namun masih terkendala besar untuk konektivitas ke sungai Kelayan dan Pekapuran.

“Tahun 2019 kita normalisasikan sungai Guring, teknis pengerukannya susah karena banyak rumah di bantarannya itu kiri dan kanan, terpaksa digusur, karena banyak masyarakat tidak setuju, sempat juga kita ngerjakan dapat intimidasi,” ujarnya.

Dikatakan dia, pemerintah kota harus berjuang untuk menormalisasi ketiga sungai tersebut, apalagi sungai Kelayan dan Pekapuran yang harus membebaskan banyak bangunan.

“Jika kita paksa dikeruk tanpa pembebasan khawatirnya banyak rumah yang roboh, itulah kesulitannya,” papar Thony.

Menurut dia, pemerintah kota melalui Dis-PUPR, terus melakukan normalisasi sungai, khususnya sungai antisipasi banjir, seperti sungai A Yani, Sungai Veteran dan Sungai Zafri Zamzam.

“Tahun ini ada beberapa sungai kita keruk dan normalisasi termasuk yang tiga tadi dengan anggaran Rp8,7 miliar,” ujarnya.

(Antara)