KLHK: Luas Tutupan Hutan Indonesia Mencapai 95,6 Juta Hektare

Tangkapan layar Dirjen PKTL KLHK Ruandha Agung Sugardiman dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2021, di Jakarta, Kamis 16 Desember 2021. (FOTO ANTARA/Prisca Triferna)

JAKARTA – Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugardiman mengatakan saat ini luas tutupan hutan di Indonesia mencapai 95,6 juta hektare atau sekitar 51 persen dari total luas daratan Indonesia

“Kalau kita ditanya hutan Indonesia berapa sekarang? Yang masih bertutupan hutan, baik sekunder ataupun primer, adalah sekitar 95,6 juta hektare artinya masih 50 persen atau bahkan 51 persen dari wilayah masih bertutupan hutan,” katanya dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2021, yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis 16 Desember 2021.

Menurut data KLHK per 2020, kata dia, dari 95,6 juta hektare total luasan hutan sekitar 46,9 juta hektare adalah hutan primer, 43,1 juta hektare hutan sekunder dan 5,4 juta hektare hutan tanaman. Sementara luas lahan non-hutan adalah sekitar 92,1 juta hektare.

Jumlah tersebut, katanya, akan berperan dalam usaha Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan memenuhi target yang sudah ditetapkan untuk mengatasi perubahan iklim.

Ia mengatakan deforestasi bruto Indonesia dari hasil pemantauan citra 2019-2020 mencapai 119.091 hektare yang diiringi juga reforestasi seluas 3.631 hektare. Hal itu menjadikan total deforestasi di Indonesia dalam periode itu adalah 115.459 hektare.

“Ini adalah deforestasi terendah selama 20 tahun terakhir ini dari historical data yang kita punya,” katanya.

Data KLHK memperlihatkan deforestasi terbesar terjadi di Kalimantan dengan luasan 41,5 ribu hektare disusul kawasan Bali dan Nusa Tenggara 21,3 ribu hektare, Sumatera 17,9 ribu hektare, Sulawesi 15,3 ribu hektare, Kepulauan Maluku 10,9 ribu hektare dan Papua 8,5 ribu hektare, demikian Ruandha Agung Sugardiman.

(Antara)