Pemprov Kalsel Siapkan Program Penanaman Daerah Tangkapan Air di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Fathimatuzzahra meninjau lokasi terdampak banjir HST. (ANTARA/Latif Thohir)

BANJARMASIN – Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan program penanaman untuk daerah tangkapan air di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) guna mengurangi dampak banjir di daerah tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Fathimatuzzahra, mengatakan, program tersebut mendukung program revolusi hijau Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan pada tahun 2022 pihaknya kembali mengalokasikan program tutupan lahan di daerah tangkapan air dengan dana dari APBN maupun APBD. Khusus APBD, telah dianggarkan program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) seluas 50 hektare.

RHL merupakan upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung, produktivitas, dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan.

Dari APBN, tambah dia, telah dialokasikan penanaman untuk enam unit untuk kebun bibit rakyat (KBR) kelompok tani hutan.

Melalui program tersebut, pemerintah pusat telah menyiapkan dana sebesar Rp100 juta per unit untuk pembibitan, penanaman, dan perawatan pada lahan seluas 25 hektare.

“Jadi kalau ada enam unit, berarti dana yang dikucurkan sebesar Rp600 juta, untuk 150 hektare,” kata Plt Kadishut Kalsel, dikutip dari Antara, Kamis 16 Desember 2021.

Selain enam unit dari APBN juga ada tiga unit untuk kebun bibit desa (KBD) dengan nilai uang dan luasan sama.

“Sehingga, pada 2022 akan ada sekitar sembilan unit untuk penanaman bibit pohon, yang ditanam di daerah tangkapan air di HST,” katanya.

KBR maupun KBD tersebut bertugas menyediakan bibit tanaman kayu-kayuan serta tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mendukung pemulihan fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS).

Beberapa daerah yang menjadi sasaran program tersebut, seperti Datar Ajab dan beberapa desa di sekitarnya.

Fatimah berharap, dukungan dari pemerintah daerah untuk bisa merealisasikan program tersebut, minimal mendorong kelompok tani hutan dan lainnya, untuk segera mengajukan proposal ke Dinas Kehutanan Pemprov Kalsel.

“Bila disetujui, maka dana program akan langsung masuk ke masing-masing kelompok unit,” katanya.

Terkait dengan jenis tanamannya, kata dia, diserahkan ke masing-masing kelompok tani, kalau untuk program RHL, maka petani bisa menanam pohon jengkol, petai, kemiri dan sejenisnya.

Pihaknya juga telah menyiapkan program kehutanan sosial seluas lima ribu hektare melalui pengelolaan kelembagaan desa.

Program tersebut diharapkan dapat diakses oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus mempercepat program tutupan lahan di daerah resapan air.

(Antara)