Pemkab Katingan dan WWF Bersinergi Optimalkan Potensi Pangan Lokal

Sekda Katingan Pransang dalam kegiatan loka karya pengelolaan pangan lokal oleh WWF Indonesia di Palangka Raya, Jumat 17 Desember 2021. ANTARA/Muhammad Arif Hidayat

KASONGAN – Pemerintah Kabupaten Katingan,  Kalimantan Tengah bersinergi dengan world Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia untuk mengoptimalkan potensi pangan lokal yang ada di wilayah setempat. Kerjasama yang dibalut dalam kegiatan loka karya pengelolaan pangan lokal oleh WWF Indonesia di Palangka Raya, Jumat 17 Desember 2021.

Mengutip dari Antara Sabtu 18 desember 2021, Sekretaris Daerah Katingan Pransang mengatakan, Katingan memiliki potensi pangan lokal yang sangat besar, baik berasal dari hutan, sungai, danau dan lahan-lahan pertanian yang bisa diolah untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat. Selain untuk memenuhi kecukupan gizi, optimalisasi pemanfaatan pangan lokal juga bermanfaat dalam menambah pendapatan bagi masyarakat.

Untuk itu, katanya, diperlukan identifikasi pangan lokal, karena pangan lokal termasuk kearifan lokal masyarakat Dayak yang perlu dijaga kelestariannya sebagai bagian identitas dan warisan berharga dari leluhur.

“Melalui lokakarya ini kami harapkan dapat mendorong perlindungan, pengakuan, pengelolaan pangan lokal, serta memperkenalkan pangan lokal, kepada masyarakat secara lebih luas,” terangnya.

Harapannya produk-produk yang berasal dari desa dengan segala keterbatasan yang dimiliki tetap mampu bersaing. Tentu ini memerlukan upaya dan kerja keras bersama, serta kemauan dan komitmen yang kuat.

Sementara itu, Act. Sebangau Katingan Program Manager WWF Indonesia, Okta Simon, mengatakan, melalui lokakarya ini pihaknya ingin memperkenalkan model pengelolaan pangan lokal oleh masyarakat, maupun jenis dan kekayaan pangan lokal yang ada di Katingan.

“Selain itu, kami harapkan dalam pengelolaan dan pengembangan pangan lokal ini bisa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terkait,” ujarnya.

Salah satu dukungan yang diharapkan adalah dari pemerintah daerah, sehingga nantinya diketahui kekayaan, praktik dan area yang tersedia.

“Agar muncul kebijakan di tingkat daerah, yakni kawasan-kawasan penting bagi masyarakat terutama untuk pemenuhan pangan yang terlindungi, sehingga nanti ada keberlanjutan,” ungkapnya.

WWF Indonesia melalui program SIDA Ltc bekerja sama dengan Forum Pangan Lokal Kalimantan Tengah melaksanakan kegiatan kerja mendorong perlindungan, pengakuan dan pengelolaan pangan lokal.

Selain itu, juga mendorong kelompok perempuan sebagai pelopor kampanye di tiga desa yang berada di Katingan, yakni Tumbang Lawang, Dahian Tunggal dan Tewang Karangan untuk terus berupaya memperkenalkan pangan lokal kepada khalayak (termasuk melalui lokakarya ini), karena pangan lokal ini sudah turun temurun di masyarakat.

Ia berharap meningkatnya pemahaman semua pihak dan masyarakat Katingan tentang pangan lokal dan pengelolaannya, maupun dukungan konkrit pemerintah daerah dan para pihak terkait dalam pengelolaan maupun pengembangan pangan lokal.

(Antara/BS65)