Kalsel Gelar Puluhan Pentas Kesenian dan Kebudayaan Daerah Dengan Normal Baru

Salah satu event seni budaya yang digelar Taman Budaya Kalsel pada 2021. ANTARA/Istimewa

BANJARMASIN – Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan berhasil melaksanakan puluhan pentas kesenian dan kebudayaan sepanjang tahun 2021 dengan normal baru menyesuaikan kondisi di masa pandemi COVID-19.

Kepala Taman Budaya Kalsel Suharyanti, mengungkapkan, pihaknya terus berupaya kesenian dan kebudayaan di daerah ini tetap lestari, eksis, para penggiatnya tetap bisa tampil meski pandemi COVID-19.

“Dengan cara normal baru ini, berhasil puluhan pentas seni dan budaya dapat kita laksanakan sesuai agenda, meski jumlahnya tidak sama seperti sebelum terjadi pandemi COVID-19,” kata Suharyanti, dikutip dari Antara, Senin 27 Desember 2021.

Pada tahun ini, ungkap dia, Taman Budaya Kalsel menggelar lima kegiatan dengan dana APBD 2021, yakni pergelaran seni dan budaya dalam rangka peringatan Hari Musik Nasional, Pertunjukan Teater dam Pesona Seni Ramadhan.

“Tiga kegiatan ini ada 9 pertunjukan yang digelar,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Suharyanti, yang kedua Kalsel mengikuti pergelaran seni dan budaya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Untuk yang ketiga, pergelaran tari untuk memperingati Hari Tari Dunia 2021.

Sementara itu yang keempat, kata dia, kegiatan yang setiap tahun digelar secara besar-besaran pentas seni dan budaya bertema “Karasminan Banua Seribu Sungai”.

“Karena pandemi COVID-19, jadi kegiatan ini hanya 11 acara dengan 20 pertunjukan, meliputi kesenian tradisi, dari tari, teater, sastra hingga musik,” tuturnya.

Adapun yang kelima, ujar Suharyanti, dalam rangka HUT ke-71 Provinsi Kalsel pada 2021, Taman Budaya Kalsel menggelar lomba tema dan logo HUT Provinsi Kalsel tersebut.

Menurut Suharyanti, pembinaan dan pelestarian deni dan budaya Kalse juga dibantu pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021, dengan tema Ragam Pesona Budaya Banjar.

Menurut dia, dengan dana DAK ini, puluhan pentas kesenian dan kebudayaan di Kalsel dipertunjukkan, diantaranya gelar Festival Sendratari Ramayana “Sarpakanaka”, Festival Topeng (Pertunjukan Seni The Mask), pameran seni lukis, pameran seni instalasi, dialog seni, workshop seni.

“Ada juga gelar tari kolosal saat peringatan Hari Guru Nasional 2021, kita juga biat dokumentasi video klip lagu Banjar,” ujarnya.

Suharyanti menyampaikan, dengan upaya yang maksimal dan menyesuaikan dengan kondisi normal baru, dengan kreativitas yanf dibuat, semuanya bisa terlaksana dengan baik, sukses, meski diakui penyempurnaan lagi di masa akan datang.

Dia pun menyampaikan, seni sifatnya elastik, karenanya dengan upaya berbagi cara bisa eksis, apalagi sudah zaman digital ini.

“Kita tetap memberikan karya melalui media visual, walapun secara batin seniman kurang puas karena tanpa audiens, namun demikian tidak melemahkan atau menjadi hal terpuruk bagi seniman adanya pandemi ini,” tuturnya.

Menurut dia, hal ini juga mewujudkan dan merealisasikan himbauan dari pidato Presiden RI Ir H Jomo Widodo di acara Hari Pekan Budaya Nasional tahun 2020, bahwasanya tidak ada halangan bagi seniman berkarya di masa pandemi.

“Karenanya kita (Taman Budaya) dan para penggiat seni dan budaya tetap komitmen apapun keadaanya, seni budaya tetap kita karyakan baik dalam pelestarian budaya yang sudah ada maupun pengembangan seni budaya menuju budaya maju,” ujarnya.

(Antara/BS65)