Tarif Rendah, Musisi Sampit Akan Naikan Harga Perform

IST/BERITA SAMPIT - Para musisi Kota Sampit yang tergabung dalam Komunitas Republik Musisi Sampit (Remusa).

SAMPIT – Para musisi Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang tergabung dalam salah satu komunitas, yaitu Republik Musisi Sampit (Remusa) mengeluhkan tarif yang sangat rendah untuk sekali perform. Keluhan tersebut disampaikan mereka lewat akun media sosial pribadi, Selasa 28 Desember 2021.

Rata-rata dari mereka adalah musisi yang kerap menjadi pengisi acara wedding, Cafe, dan acara seremonial lainnya yang membutuhkan jasa pemain musik group band maupun solo.

Bukan tanpa alasan, segala pertimbangan juga menjadi tolak ukur bagi para musisi, terutama yang bergenre musik pop untuk menaikan harga.

“Hampir dua tahun kami vakum selama pandemi Covid-19, job nggak ada. Saat udah landai sekali dapat job tawaran kami juga tidak sesuai, jika tidak diambil, kostumer cari ke lain yang lebih murah. Inilah yang sering membuat dilema,” kata Ade Amithan.

Pria yang merupakan vokalis salah satu band ini juga mengungkapkan dalam waktu dekat ia beserta kawan-kawan komunitasnya berencana membicarakan persoalan ini dengan mengumpulkan para musisi di Sampit. Dalam pertemuan itu nanti mereka ingin menyatukan pendapat agar kenaikan tarif bisa disepakati bersama.

BACA JUGA:   Antisipasi Kecurangan dan Menjamin Ketersediaan BBM Bersubsidi, Satreskrim Polres Gunung Mas Sambangi SPBU

“Harus dipukul rata semua biar adil, kalau nggak gitu mana bisa kita naikin harga. Pemain musik itu bukan hanya sekedar hobi saja, tapi juga profesi, karena ada juga yang mencari nafkah dari situ. Harapan saya sih kepada para kostumer dapat memaklumi kenaikan ini, dan kawan-kawan satu profesi juga dapat satukan pendapat, agar industri musik kita di Sampit juga berkembang pesat,” ungkap pria yang pernah mengikuti audisi Indonesia Idol ini.

Sementara itu, Uly Seehan juga menerangkan bahwa ia juga mengeluhkan tarif yang menurutnya belum sesuai kisaran Rp 250 hingga Rp 350 ribu satu player di acara wedding, untuk cafe senidir Rp 100 ribu, hingga Rp 150 ribu, sementara beberapa tahun terkahir ini semua serba mahal, apalagi alat-alat musik.

BACA JUGA:   Dua Faktor Ini Disebut Picu Kenaikan Harga Komodititas di Kotim

“Alat musik seperti gitar, bass, dan kontimen lainnya pendukung alat tersebut kini harganya mahal. Tak hanya itu, belum lagi perawatan, untuk menjaga kualitas contohnya gitar agar terpelihara dengan baik perlu mengeluarkan biaya, jadi sudah seharusnya kami menaikan budget,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Uli ini juga membeberkan honor bagi musisi sendiri terbilang lebih rendah dari kota tetangga yakni Palangka Raya. Di sana untuk sekali perform untuk acara pernikahan, dalam band satu player nya bisa mendapatkan minimal Rp 500 ribu sekali perform.

“Sebentar lagi menjelang tahun baru, biasanya banyak permintaan yang mau mengambil jasa band untuk menghibur. kami berharap kepada para kostumer juga bisa lebih mengerti, dan menghargai karya kami musisi sampit yang diperoleh tentunya dengan kerja keras,” tandasnya. (im/beritasampit.co.id).