Jawab Kebutuhan Masyarakat di Masa Pandemi, Kominfo Terus Dorong Transformasi Digital

Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Kamis (30/12/2021).

JAKARTA– Pemerintah terus melakukan upaya untuk dapat bertahan dan pulih dari kondisi pandemi, baik dari aspek penanganan COVID-19 maupun aspek pemulihan ekonomi nasional.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) misalnya, upaya untuk pemulihan tidak hanya berhenti pada pemenuhan hak publik atas informasi terkait pandemi, melainkan juga dalam hal pemenuhan kebutuhan masyarakat akan infrastruktur telekomunikasi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Tim Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rosarita Niken Widiastuti dalam Siaran Pers dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Kamis (30/12/2021).

“Dalam masa pandemi kehadiran infrastruktur telekomunikasi menjadi kebutuhan dasar. Hampir semua sektor kehidupan sangat bergantung pada kehadiran akses internet,” tambahnya.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, dikatakan Niken, pada 2021, Kementerian Kominfo mempercepat pembangunan infrastruktur digital yang merata, baik di lapisan backbone, middle-mile, dan last mile berupa 12.399 KM Kabel Serat Optik, penyedian kapasitas satelit sejumlah 27,58 Gbps, dan pembangunan infrastruktur 4G di 70.670 Desa/Kelurahan.

Niken juga menjelaskan bahwa transformasi digital merupakan hal yang tidak dapat dihindari pada masa pandemi.

“Maka menyadari kebutuhan akses internet yang semakin besar tersebut, Kominfo
tahun 2021 telah meluncurkan operasi teknologi 5G di 9 kota Indonesia (Jabodetabek, Bandung,
Batam, Balikpapan, Makassar, Surakarta, Surabaya, Denpasar dan Medan),” imbuhnya.

Pemerintah, ujar Niken, berupaya maksimal agar pandemi menjadi momen untuk terus bergerak dan bertransformasi melalui pembangunan infrastruktur secara masif.

Selain infrastruktur, Kominfo berkomitmen untuk menggerakkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Go Digital dan membangun SDM digital berkualitas melalui program literasi digital.

Lebih lanjut ia memaparkan, pendampingan UMKM bekerjasama dengan pemda serta
penyelenggara platform digital telah melakukan pelatihan kepada 22.080 UMKM active selling dan telah terbentuk 30 startup Digital Aktif melalui program Startup Studio Indonesia (SSI) dan melakukan literasi digital kepada 12.307.498 masyarakat.

Niken meyakini, pandemi akan dapat dilalui bersama, jika bergotong royong, berkolaborasi dalam segala hal.

“Pemerintah hadir memberikan fasilitas kepada publik untuk terus bergerak baik berupa bantuan sosial, bantuan usaha, pembangunan infrastruktur, dan kebijakan-kebijakan untuk membatasi pergerakan masyarakat agar Indonesia tidak terpuruk dalam kondisi pandemi,” tuturnya.

Namun yang terpenting, lanjut Niken, adalah peran serta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan bersedia divaksin agar pemulihan ekonomi nasional dapat segera menemukan keseimbangannya.

“COVID-19 belum selesai, tentu kita jangan abai, jangan lalai,” pungkasnya.

(dis/beritasanpit.co.id)