SAMPIT – Diperkirakan hampir 10 tahun Jalan Pelita yang merupakan akses jalan induk menuju Desa Tinduk, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), belum tersentuh proyek peningkatan jalan. Hingga akhir tahun 2021, belum juga ada kelanjutan.
Kepala Desa Tinduk Kasmudin mengatakan, sebelumnya Pemerintah Desa pernah dijanjikan bahwa Jalan Pelita masuk skala prioritas sejak 2019 dan direalisasikan tahun 2020.
“Faktanya, dari 2019, 2020 sampai akhir tahun 2021 belum ada kabarnya. Bahkan, kami dijanjikan lagi tahun 2022. Kita tunggu saja realisasinya,” ucapnya ketika ditemui di Kantor Desa Tinduk, Senin 3 Januari 2022.
Jalan Pelita merupakan jalan kabupaten dengan panjang sekitar 8,5 kilometer. Sedangkan infrastruktur jalan yang sudah diaspal hanya 3 kilometer. Artinya, kata Kasmudin, ada sekitar 5,5 kilometer yang masih agregat.
“Kondisi jalan pelita menuju kantor desa saat ini sudah banyak yang rusak, tambal sulam sudah kami lakukan bersama warga dengan cara swadaya,” ujar Kades yang sudah menjabat 2 periode ini.
Dijelaskannya, Jalan Pelita tidak hanya digunakan untuk akses menuju ke kantor desa bahkan ke perkebunan dan permukiman padat penduduk. Jalan yang merupakan wewenang kabupaten itu, menurutnya, terlihat sudah banyak lubang, sehingga pengguna jalan diharapkan ekstra hati-hati.
“Setiap rabu malam dan sabtu pagi, di Desa Tinduk ada pasar desa. Rata-rata pedagang datang dari luar desa, sedangkan infrastuktur jalan menuju pasar desa sudah puluhan tahun belum tersentuh lanjutan peningkatan jalan,” kata Kasmudin.
Untuk itu, Pemerintah Desa sangat mengharapkan janji tahun ini benar-benar direalisasikan mengingat usulan untuk peningkatan jalan sudah acapkali diusulkan melalui Musrenbang RKPD baik tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. (ifin/beritasampit.co.id).
