Kapal Indonesia Tak Berawak Hanyut di Perairan Malaysia

Kapal tanpa awak Winposh Rampart. (ANTARA/HO-APMM/agus)

KUALA LUMPUR – Perusahaan Indonesia Limin Rosmina melaporkan kepada Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (APMM) kapalnya telah kehilangan tali derek saat menarik kapal tanpa awak Winposh Rampart, Senin (3/1).

“Kapal tersebut (Winposh) dalam perjalanan dari Matak, Indonesia ke Yang Pu, China pada posisi sekitar 120 mil laut dari Kuala Terengganu, Negara Bagian Terengganu,” ujar Direktur APMM Laksamana Maritim Mohd Zubil Bin Mat Som di Kuala Lumpur, dikutip Antara, Rabu 5 Januari 2022.

Pulau Matak terletak di Kecamatan Pal Matak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.

Zubil mengatakan “kapal hantu” itu memiliki panjang 72 meter dan berat 2.588 GT (gross tonnage).

BACA JUGA:   Integrasi Tiktok Tokped Untungkan UMKM, Ini Kata Anggota Komisi VI DPR RI

“Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.15 WIB, di mana kedua kapal yang terlibat berada di perairan Vietnam dan kehilangan kapal tunda akibat cuaca buruk dan hanyut ke perairan Malaysia,” katanya.

Pihak Malaysia mengatakan analisis penilaian risiko menemukan bahwa kapal Winposh Rampart berpotensi melanggar pengebor minyak (rig) Telok A milik Petronas.

Kondisi itu dapat menyebabkan rig meledak dan menimbulkan kecelakaan yang mengancam jiwa jika tidak ada bantuan awal yang diberikan untuk menanganinya.

Tim Aksi Khusus Maritim Malaysia (PTK) mengerahkan pesawat AW139 untuk menganalisis situasi demi mencegah kapal tak berawak milik Indonesia hanyut dan bertabrakan dengan anjungan minyak. (ANTARA/HO-APMM/Agus)

Menindaklanjuti hal tersebut, Maritim Malaysia telah mengoordinasikan bantuan dengan Petronas untuk menderek kapal Winposh Rampart ke lokasi yang lebih aman.

BACA JUGA:   Sedang Tertidur Pulas, Rumah Warga Hampir Jadi Arang

Tim Aksi Khusus Maritim Malaysia (PTK) juga telah dikerahkan dengan pesawat AW139 untuk menganalisis situasi dan mengidentifikasi metode untuk mencegah kapal hanyut dan bertabrakan dengan anjungan minyak.

Kapal Maritim (KM) Jujur dan pesawat AW139 dengan enam anggota PTK telah dipindahkan ke lokasi kapal hanyut untuk memberikan bantuan.

Sementara itu, Petronas juga mengirimkan kapal Icon Lotus dan SK Pilot sekitar pukul 10.00 pagi tadi untuk memantau dan membantu operasi. (Antara/Han/beritasampit.co.id).