FLASHBACK! BPBD Mencatat Selama 7 Bulan Kotim Diterjang Banjir

TENGGELAM : IST/BERITA SAMPIT - Sejumlah rumah warga desa di pedalaman Kotim, Kalteng, saat diterjang banjir. Peristiwa itu terjadi tahun 2021.

SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat, selama 7 bulan sejak 2021 khususnya di pedalaman diterjang banjir. Banjir yang menenggelamkan ribuan rumah warga itu dianggap faktor alam.

“Catatan kami, selama setahun ada 3 gelombang terjadi bencana banjir, rata-rata berada di pedalaman Kotim,” ucap Kepala BPBD Kotim Rihel kepada wartawan media siber beritasampit.co.id usai menghadiri upacara memperingati Hari Jadi ke 69 Kotim di stadion 29 November, Jumat 7 Januari 2022.

BACA JUGA:   Mobil Pikap Oleng Hingga Terguling dan Terbakar di KM 5 Kasongan-Sampit

Rihel menjelaskan, 3 gelombang yang dimaksud terjadi bencana banjir itu dimulai Mei, Juni dan Juli, kemudian Juli, Agustus, September, lanjut mulai September, Oktober dan November 2021. Totalnya selama 7 bulan.

“Selama 7 bulan itu, ribuan rumah yang diterjang banjir, tidak ada korban jiwa hanya rumah dan perabotan rumah tangga yang tidak bisa diselamatkan ikut tenggelam,” ujar Rihel.

Peristiwa banjir itu, lanjutnya, terjadi di sejumlah desa yang tersehar di Kecamatan Bukit Santuai, Telaga Antang, Antang Kalang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Parenggean.

BACA JUGA:   Galian C Beroperasi di Sekitar Perkebunan Kelapa Sawit, Warga Minta Pemerintah dan Penegak Hukum Turun Tangan

Selain itu, tambah Rihel, juga terjadi di Cempaga Hulu, Cempaga bahkan Kota Besi terutama yang menjadi langganan setiap yakni di Desa Hanjalipan.

“Tahun 2021, bencana banjir di Kotim memang cukup tinggi karena faktor alam. Titik-titik rawan banjir itu sudah kami petakan, sehingga apabila terulang kami sudah lakukan persiapan. Namun, kita tetap berdoa semoga tahun 2022 bencana banjir itu tidak terjadi lagi,” harapnya. (ifin/beritasampit.co.id).