Pemkab Pulang Pisau Susun Konsep Pariwisata di Kawasan Food Estate

Ilustrasi - Petani menanam padi di lahan bekas gambut di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis 11 Juni 2020. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.

PULANG PISAU – Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, menyusun konsep pengembangan sektor pariwisata di kawasan food estate.

“Salah satu sektor yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan sebagai dukungan di kawasan food estate adalah pengembangan sektor pariwisata,” kata Sekretaris Daerah Pulang Pisau, Tony Harisinta, dilansir dari Antara, Senin 10 Januari 2022.

Menurut dia, di kabupaten ini, termasuk di kawasan food estate itu memiliki berbagai destinasi wisata, baik wisata alam, wisata buatan, wisata budaya, dan destinasi lainnya.

Sebagai pusat ketahanan pangan nasional, kata dia, tentunya menjadi tantangan bagi semua pihak untuk dapat sinergi dan terintegrasi dalam menciptakan inovasi serta kreativitas.

“Dengan harapan terbangunnya multi efek pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di kabupaten setempat, dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, terutama di kawasan food estate,” katanya.

BACA JUGA:   Petahana Banyak yang Tumbang, Berikut Nama-nama Caleg yang Berhasil Dapatkan Kursi DPRD Kalteng

Tony mengatakan diperlukan penajaman dan keseriusan bersama untuk menarik perhatian sebanyak mungkin pengunjung wisata, baik domestik maupun manca negara. Tentunya dengan tersedianya spot-spot wisata yang menarik dengan berbagai varian

“Termasuk dalam mengenalkan produk-produk unggulan desa sebagai nuansa wisata di kabupaten setempat,” kata dia.

Menurut Tony, keunggulan Kabupaten Pulang Pisau sebagai pintu gerbang perekonomian di Kalimantan Tengah dalam keterkaitannya dengan kawasan food estate tentu menjadi penambahan nilai strategis dalam pengembangan dukungan sektor pertanian saat ini seperti sektor peternakan, holtikultura, dan perikanan.

Disinilah, terang Tony, semua pihak di Kabupaten Pulang Pisau mengambil peran baik pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menjadikan sektor-sektor tersebut dapat terkoneksi dengan pengembangan sektor pariwisata seperti adanya pusat kuliner tepi sawah, adanya desa wisata, dan pusat research pertanian.

BACA JUGA:   Pembangunan Jalan Tumbang Nusa untuk Hindari Terputusnya Perekonomian Masyarakat Kalteng-Kalsel

“Terlebih, adanya beberapa wilayah penyangga seperti Kecamatan Kahayan Kuala yang mempunyai pelabuhan dengan rute Pacitan Provinsi Jawa Timur,” jelas dia.

Sekda Pulpis itu menyebut, adanya kawasan ekosistem mangrove serta adanya 29 kilometer garis pantai yang ada di kecamatan tersebut sudah tentu akan menjadi keunggulan tersendiri dalam pengembangan Kawasan-kawasan strategis baik industri, minapolitan, dan agropolitan,” ungkap Toni Harisinta.

Masih menurut Tony, untuk mewujudkan itu semua diperlukan kerja keras kita semua terutama dinas terkait dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pulang Pisau untuk membangun koordinasi antar SOPD baik PUPR dalam perannya untuk kemudahan aksesibilitas jalan menuju tempat wisata tersebut.

“Dinas PMDes sebagai dinas yang membina pembangunan di desa, Disperindakop dan bersama OPD terkait lainnya harus ikut serta memikirkan pengembangan tersebut,” kata Tony.

(Antara/BS65)