BP GNPM Kalsel Kolaborasi dengan  Sejumlah Pihak Kembangkan Kawasan Geopark

Sejumlah pengunjung berada di puncak wisata Bukit Batu Langara di kawasan Geopark Meratus, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Minggu 17 Oktober 2021. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz

BANJARMASIN – Badan Pengelola Kawasan Geopark Nasional Pegunungan Meratus (BP GNPM), Kalimantan Selatan (Kalsel) menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk pengembangan kawasan geopark (taman bumi), agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

Dilansir dari Antara, Kamis 13 Januari 2022, dalam pemaparannya di hadapan Komunitas Dangsanak Geopark Meratus di Kabupaten Banjar, Ketua Unit Pengelola Geosite kawasan Geopark Meratus Ali Mustofa menjelaskan, bahwa pemerintah, akademisi, badan usaha, komunitas dan media merupakan sejumlah pihak yang saling terkait dalam sistem untuk pengembangan geopark.

Geopark Meratus telah ditetapkan sebagai geopark nasional pada 2018, dan tengah bersiap untuk mengajukan status sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada 2022.

Ia mengatakan, pengembangan geopark bertujuan untuk pelestarian alam, pendidikan dan menumbuhkan ekonomi lokal melalui geowisata dan geoproduk. Oleh karenanya, keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat setempat, serta kemitraan merupakan hal penting bagi sebuah taman bumi.

Ia menggarisbawahi pentingnya peran komunitas masyarakat dalam pengembangan Geopark Meratus, terutama untuk mengedukasi masyarakat setempat serta mendukung badan pengelola dalam melakukan evaluasi di lapangan.

“Tanpa bantuan komunitas ini, sulit bagi kami untuk menjangkau seluruh masyarakat di sekitar kawasan Geopark Meratus, mengedukasi mereka,” kata Ali Mustofa.

Komunitas Dangsanak Geopark Meratus merupakan organisasi non-profit yang memiliki anggota dari berbagai kalangan, termasuk pegiat lingkungan, awak media, mahasiswa, pengusaha, serta tokoh masyarakat, yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup, terutama di Kalsel.

Pegunungan Meratus yang sudah berumur hampir 200 juta tahun memiliki sejarah geologi yang kompleks.

Kalsel memiliki 74 potensi geosite yang terletak di sembilan kabupaten/kota diantaranya Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Kotabaru.

Berbagai langkah sudah dilakukan untuk mencapai target UGG, di antaranya dengan perbaikan fasilitas geosite, perbaikan akses, serta sosialisasi ke sekolah-sekolah dan kelompok sadar wisata.

(Antara)