Dinsos: Kebanyakan Orang Terlantar Pekerja Yang di PHK dan Kasus Rumah Tangga

ILHAM/BERITA SAMPIT - Plt Kepala Dinsos Kotim Wiyono

SAMPIT – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mencatat sebagian besar orang terlantar yang datang merupakan para pencari kerja dari luar daerah, pekerja dari perusahaan yang berhenti serta kasus perceraian rumah tangga yang tidak mempunyai biaya cukup untuk pulang.

“Kita melakukan penanganan orang-orang terlantar hampir setiap hari pasti ada, dan sementara untuk menampung mereka kita menggunakan fasikitas ruangan yang ada di Dinsos untuk rumah singgah,” kata Plt Kepala Dinsos Kotim Wiyono, Kamis 13 Januari 2022.

Namun untuk rumah singgah yang disediakan sementara tersebut hanya bisa menampung dalam satu hari sekitar 1 sampai 3 orang.

BACA JUGA:   Ini Identitas dan Kronologis Laka Adu Banteng Dua Sepeda Motor hingga Korban Meninggal Dunia

“Tapi rumah singgah sementara itu tidak bisa menampun lebih dari 4 sampai 5 orang,”ujarnya.

Berkaitan dengan itu, Dinsos Kotim juga selalu melakukan koordinasi kepada Dinsos yang berada diluar daerah, dimana tempat kelahiran atau asal orang terlantar tersebut.

“Bagi warga luar yang terlantar di Sampit, kita juga pasti melakukan komunikasi dengan pihak Dinsos wilayah yang bersangkutan, dengan membantu melakukan traking memastikan kebenaran tempat tinggal orang tersebut,”paparnya

BACA JUGA:   Pesan Menohok Pelaku UMKM di Sampit ke PLN karena Listrik Sering Padam saat Ramadan

“Dinsos luar sana membantu memastikan dengan melampirkan keluarga orang terlantar itu ke pihak keluargannya,”sambungnya.

Wiyono menambahkan, selama masih dibawah tanggungan Dinsos Kotim, warga terlantar tersebut akan mendapatkan jaminan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kotim.

“Dari makan, tempat tinggal dan tiket keberangkatan kita yang menanggung sampai masuk kapal, dan sampai ditempat tujuannya baru di sambut oleh Dinsos yang bersangkutan. Intinya mereka yang terlantar dipulangkan secara gratis, dan ini juga salah satu program pemerintah daerah menghindari gelandangan di Kotim,”  katanya.

(Cha/beritasampit.co.id)