Keluarga Bersyukur Pemerintah Telah Menjamin Pengobatan Guntur

ILHAM/BERITA SAMPIT - Guntur saat keluar dari ruang operasi dibawa ke ruang Cempaga oleh tim medis, Kamis 13 Januari 2022.

SAMPIT – Dengan mata yang berkaca-kaca sambil menahan sedih, Meldi (36) ayah kandung Guntur (14), remaja Desa Terantang Hilir, Kecamatan Seranau yang mengalami sakit serius dengan kondisi kaki kanan yang membusuk dan berwarna hitam, mengucapkan rasa syukurnya setelah anaknya mendapatkan jaminan pengobatan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.

Sebagai orang tentunya tidak ingin melihat anaknya sakit, namun karena kondisi keadaan masuk dalam kategori masyarakat tidak mampu, membuat Meldi dan Istri Mirna hanya pasrah dengan kondisi sakit yang diderita anak sulungnya tersebut.

“Sebelumnya anak ini sehat dan bersekolah di Pondok Pesantren Borneo di Sampit. Namun saat itu dia kena sakit cacar dan harus pulang ke rumah untuk berobat dan istirahat,” katanya saat ditemui media ini dengan nada menahan rasa sedih, Kamis 13 Januari 2022.

Disinilah bermula peristiwa yang tidak diduga remaja kelahiran tahun 2008 tersebut mendapatkan sakit yang membuat dirinya harus kehilangan kaki kanannya.

BACA JUGA:   Kakek Tega Cabuli Bocah Tetangganya

Kejadian pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu, kala itu Guntur sedang mengendarai motor dan kemudian terjatuh. Akibat kejadian itu, kaki kananya mengalami luka dan ada keretakan di tulangnya.

“Setelah kejadian itu, 4 hari kemudian saya ingat betul sekitar tanggal 22 Agustus Guntur kami bawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan sebentar,” ungkap Meldi.

Namun karena terkendala di administrasi yang kurang dipenuhi untuk BPJS Kesehatan, sehingga pihak keluarga memutuskan membawa kembali Guntur untuk dirawat di rumah.

“Pernah dibawa ke RSUD namun BPJS Kesehatan dikatakan pihak rumah sakit tidak berlaku, karena kecelakaan bermotor dari anak dibawah umur. Jadi kita diarahkan ke Jasa Riharja dulu meminta tembusannya,” jelasnya.

“Padahal kita kemarin juga didampingi perwakilan Pemerintah Desa, namun tetap tidak bisa. Kita juga mendapatkan saran dari dokter kaki Guntur memang harus di amputasi, tapi karena harus bayar tanpa ada jaminan BPJS, kami tidak sanggup membayarnya. Kami saat itu tidak paham harus kemana, merasa ribet dan berpikir merawat di rumah saja, karena merasa BPJS tidak berlaku,” lanjutnya.

BACA JUGA:   Oknum Polisi yang Digerebek Istri Sah Bersama Pasangan Selingkuhnya Dituntut Penjara oleh Jaksa

Apa yang menimpa putra sulungnya, dengan adanya respon Pemerintah Daerah, Meldi berharap yang terbaik demi kesembuhan anaknya.

Sementara itu, Kepala Desa Terantang Hilir Abdul Muhid, mengungkapkan pihak Pemerintah Desa sudah berupaya semampunya membantu Guntur.

“Dari kejadian ini kami bersyukur mendapatkan tanggapan dari pemerintah daerah, walaupun mungkin dari kejadian ini sama-sama ada kekurangan dari kami,” ungkapnya.

“Alhamdulillah dengan keadaan viral di masyarakat luas membantu menyumbangkan donasinya untuk Guntur, dan Pemda menjamin semuanya. Dari uang yang kami kumpulkan kemarin sudah diserahkan ke yang bersangkutan untuk biaya rawat inap selanjutnya,” tutup Muhid. (Cha/beritasampit.co.id).