Erick Thohir Pastikan BUMN Bangun Ekosistem Untuk Pelaku Start Up

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kanan) pada saat berbicara dalam dialog bersama komunitas Start Up Singo Edan Malang (Stasion), di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (15/1/2021). (ANTARA/Vicki Febrianto)

MALANG – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan akan membangun ekosistem untuk pelaku start up yang ada di Indonesia, dalam upaya untuk membuka peluang yang lebih besar.

Erick, dalam dialog bersama komunitas Start Up Singo Edan Malang (Stasion), di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu 15 Januari 2022 mengatakan, pembangunan ekosistem bagi pelaku start up itu merupakan bukti bahwa Pemerintah hadir guna mendorong generasi muda menciptakan peluang.

“Pemerintah hadir. Saya memastikan, BUMN akan membangun ekosistem untuk pelaku start up,” kata Erick dikutip Antara.

Erick menjelaskan, bukti Pemerintah hadir untuk pembangunan ekosistem bagi para pelaku start up di Indonesia tersebut, salah satunya adalah dengan meluncurkan program Merah Putih Fund yang merupakan inisiasi dari Kementerian BUMN.

Merah Putih Fund adalah bertujuan untuk mengakselerasi start up lokal yang berpotensi menjadi unicorn. Pemberian modal dan kolaborasi bisnis akan menjadi fokus dalam program tersebut untuk menghasilkan sinergi berbagai sektor industri.

Ia menambahkan, Merah Putih Fund akan melakukan investasi kepada para pelaku start up Indonesia yang dimiliki oleh orang Indonesia, perusahaan Indonesia dan ke depan akan go public di Indonesia.

“Ini bukan lip service. Presiden telah meluncurkan itu, artinya kita berinvestasi kepada start up Indonesia. Jadi, kalau membangun start up, jangan takut,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, dukungan pemerintah juga diberikan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui Sembrani Fund. Sembrani Fund merupakan langkah investasi untuk produk atau brand lokal.

Namun, menurut Erick, dengan adanya dukungan dari pemerintah tersebut juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas dari para kreator Indonesia. Peningkatan kualitas tersebut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya saing produk.

“Sekarang kita juga membuat Sembrani Fund untuk investasi di brand lokal. Tinggal bagaimana kreator Indonesia harus meningkatkan packaging, produk, tren, kualitas dari brand lokal itu sendiri,” katanya. (Antara/beritasampit.co.id).