Beberapa Komoditi Memberikan Sumbangan Terbesar Pada Garis Kemiskinan

HARDI/BERITA SAMPIT - Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro.

PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah Eko Marsoro kembali menyampaikan rilis tentang profil kemiskinan di Kalteng pada September 2021, di Kantor BPS Kalteng, Senin 17 Januari 2022.

Secara umum kemiskinan di provinsi Kalimantan Tengah, dalam periode Maret 2015 sampai September 2021, menunjukkan tren penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentase. Jumlah penduduk miskin di provinsi Kalimantan Tengah menurun dari 147,70 ribu orang di Maret 2015, menjadi 141,03 ribu orang pada September 2021. Dengan penurunan persentase kemiskinan dari 5,94 persen menjadi 5,16 persen.

“Penduduk miskin September 2021 berkurang jika dibandingkan dengan September 2020. Jumlah penduduk miskin provinsi Kalimantan Tengah, pada bulan September 2021 mencapai 141,03 ribu orang atau berkurang 0,75 ribu orang (0,53 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan September 2020 yang berjumlah 141,78 ribu orang,” ungkapnya.

Berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, periode bulan September 2020 sampai bulan September 2021, jumlah penduduk miskin di perkotaan bertambah sebesar 3,52 ribu orang (6,5 persen) dari 54,34 ribu orang di bulan September 2020 menjadi 57,86 ribu orang di bulan September 2021.

BACA JUGA:   Polresta Palangka Raya Berhasil Amankan 23 Barang Bukti dari Delapan Tersangka Curanmor

Situasi berbeda dengan peningkatan penduduk miskin yang terjadi di perkotaan, penduduk miskin di pedesaan mengalami penurunan. Untuk jumlah penduduk miskin di pedesaan berkurang 4,28 ribu orang (4,89 persen) dari 87,45 ribu orang menjadi 83,17 ribu orang.

“Penurunan kemiskinan di pedesaan dan kenaikan kemiskinan di perkotaan menunjukkan pemulihan ekonomi berjalan lebih baik di wilayah pedesaan provinsi Kalimantan Tengah,” pungkasnya.

Penduduk miskin di perkotaan September 2021 bertambah sebanyak 3,40 ribu orang (6,24 persen) dibandingkan Maret 2021. Sedangkan, di pedesaan terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 2,41 ribu orang (2,82 persen). Secara total September 2021, terjadi peningkatan penduduk miskin di provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 0,99 ribu orang meskipun persentase kemiskinan tetap dibandingkan Maret 2021.

Selain itu juga, beberapa komoditi juga memberikan sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan (GK), baik di perkotaan maupun di pedesaan, yang pada umumnya hampir sama. Seperti contohnya rokok kretek filter, dan beras masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 20,12 persen dan 18,59 persen di perkotaan.

BACA JUGA:   Ikuti Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga, Yuas Elko: Upaya Stabilisasi Harga Pangan Jelang Hari Besar

Di pedesaan, seperti beras memberi sumbangan sebesar 21,38 persen, dan rokok kretek filter 16,29 persen, untuk komoditi lainnya adalah daging ayam ras (4,77 persen di perkotaan dan 4,76 persen di pedesaan), telur ayam ras (3,44 persen di perkotaan dan 4,06 persen di pedesaan), kue basah (3,40 persen di perkotaan, dan 2,48 di pedesaan), kopi bubuk dan kopi instan (sachet) (2,70 persen di perkotaan, dan 1,89 persen di pedesaan), mie instan (2,68 persen di perkotaan, dan 3,11 di pedesaan), bawang merah (1,92 persen di perkotaan, dan 2,36 persen di pedesaan), dan lainnya.

Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan pedesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi dan perawatan kulit, muka, kuku dan rambut. (Hardi/beritasampit.co.id).