Ini Dua Transisi Sebabkan Status Covid-19 di Indonesia Meningkat

Tangkapan layar - foto Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito saat keterangan Pers.

PALANGKA RAYA – Pemerintah Indonesia kembali melaporkan angka peningkatan penyebab penularan status Covid-19 di tanah Air.

Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengungkapkan, saat ini jumlah kasus positif nasional mengalami peningkatan dalam tiga minggu terakhir.

Meningkat nya kasus Covid-19 tersebut lima kali lipat dari 1.123 kasus menjadi 5.454 kasus, namun peningkatan kasus positif ini tidak diikuti dengan peningkatan kematian.

Secara bersamaan pola kasus positif yang meningkat setiap harinya menjadikan angka kasus aktif pun ikut meningkat pada minggu ini, kasus aktif berjumlah 8.605 kasus di mana naik lebih dari 3000 dibandingkan dengan Minggu lalu yang hanya 5.494 kasus.

Lebih lanjut dikatakannya, peningkatan kasus positif saat ini tentunya diakibatkan oleh dua sumber penularan yaitu transisi lokal dan pelaku perjalanan luar negeri.

“Saat ini kasus positif nasional lebih banyak didapati dari transisi lokal dibanding pelaku perjalanan luar negeri, bahkan tertanggal 15 Januari 2022, 63 persen kasus positif Covid-19 merupakan transmisi lokal,” terang Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangan pers nya seperti dikutip kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 20 Januari 2022.

BACA JUGA:   IAIN Palangka Raya Laksanakan Orientasi KKN 2024

Selanjutnya ia mengungkapkan, untuk data pelaku perjalanan luar negeri menunjukkan peningkatan, namun tidak lagi mendominasi sebagai sumber penularan. Jika dilihat dari asal pintu masuk kasus positif dari pintu masuk di DKI Jakarta saat ini trennya mengalami kenaikan

Selain itu, kasus positif dari pintu masuk di Aruk dan Entikong di Kalimantan Barat serta di pintu masuk Kepulauan Riau menunjukkan fluktuasi. Namun jumlahnya masih lebih rendah dibandingkan dengan transisi lokalnya.

Data lainnya menunjukkan dari kepulangan Jemaah umroh perdana pada tanggal 17 Januari lalu sebanyak 20 persen kasus positif berhasil terdeteksi dari total jemaah.

Terlepas dari apapun varian yang saat ini masuk ke Indonesia pada prinsipnya penularan sekecil apapun harus segera dikendalikan agar tidak semakin meluas dan menimbulkan lonjakan kasus.

BACA JUGA:   Pengurus HMI Korkom UPR dan Komisariat FKIP, FEB, Hukum dan Teknik Periode 2023-2024 Resmi Dilantik

“Sudah menjadi tugas kita bersama untuk mencegah meningkatnya kasus positif covid 19 di Indonesia, terlebih kita akan menyambut beberapa periode hari raya seperti Imlek dan bulan Ramadan dalam dua, tiga bulan kedepan. Antisipasi kenaikan kasus sejak dini menjadi kunci pencegahan penularan secara optimal,” katanya.

Berbagai upaya untuk menekan semaksimal mungkin kenaikan kasus baik dari transmisi lokal maupun pelaku perjalanan luar negeri adalah untuk mencegah meluasnya transisi lokal.

“Masyarakat juga diimbau untuk tetap mempertahankan kedisiplinan Protokol Kesehatan (Prokes) mematuhi aturan yang berlaku, seperti penggunaan aplikasi pedulilindungi serta memenuhi syarat tes untuk beraktivitas dan melakukan perjalanan prinsip produktif aman perlu untuk diterapkan di setiap kegiatan sehari-hari,” tutup Prof. Wiku Adisasmito.

(M.Slh/beritasampit.co.id)