SAMPIT – Saat ini masyarakat selaku konsumen dan penjual minyak goreng dibenturkan dengan harga yang melambung tinggi setelah beberapa akhir pekan ini terjadi kelangkaan minyak goreng.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golongan Karya (DPD Golkar), Zam’an, mengatakan, terkait hal kelangkaan minyak goreng semestinya Kabupaten Kotawaringin Timur tidak perlu mengalaminya, mengingat kabupaten ini memiliki pabrik minyak goreng yang terletak di Desa Bagendang.
“Ini menjadi sebuah pertanyaan besar, semestinya Pemerintah Daerah ini bisa menyurati pabrik itu untuk meminta jatah buat minyak goreng buat daerah ini,” ucapnya saat diwawancarai, Senin 24 Januari 2022.
Zam’an juga menegaskan pemerintah daerah seharusnya lebih jeli dan teliti terkait kelangkaan minyak goreng yang sedang terjadi.
“Kalau daerah menurutnya mengalami kelangkaan yah kita jangan ikut langka juga soal minyak goreng. Kita ini seperti tikus yang mati di lumbung padi, kita semua tahu ada banyak kelapa sawit, pabrik CPO, pabrik minyak goreng tapi kok bisa ikut langka ini minyak goreng,” katanya.
Ia juga menyarankan agar adanya intervensi atau poltikalwil dari kepala daerah terkait dengan jatah untuk minyak goreng.
Untuk diketahui pabrik minyak goreng yang terletak di Desa Bagendang merupakan milik Wilmar group dan PT. Sukajadi Sawit Mekar atau Musimas Grup, salah satu dari dua perusahaan pemilik pabrik ini diketahui selain memproduksi minyak goreng. Mereka juga melakukan produk handbody dan sabun.
“Itu nyata-nyata sudah adalah pabrik minyak goreng kan, pertanyaan kenapa bisa langka. Kenapa pemerintah daerah tidak bergerak, kenapa harus mahal dan soal kelangkaan ini harus bisa di prioritaskan dulu. Jangan kita ikut kelaparan di tengah terjadinya kelangkaan minyak goreng saat ini,” tandasnya.
(im/beritasampit.co.id)
