Kekayaan Alam Kapuas Hulu Perlu Dikelola dengan Maksimal Sebagai Produk Unggulan

Caption: Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat saat mengikuti audensi Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) dengan Pemerintah Daerah Kapuas Hulu. ANTARA/HO-Humas Pemkab Kapuas Hulu (Teofilusianto Timotius)

KAPUAS HULU – Wakil Bupati (Wabup) Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat mengatakan kekayaan alam di wilayah Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, perlu dikelola secara maksimal sebagai produk unggulan dengan investasi ramah lingkungan.

“Kapuas Hulu memiliki kekayaan alam berlimpah, bahkan sudah diakui dunia dengan diterimanya cagar biosfer, HoB, dan situs Ramsar (kawasan-kawasan yang ditetapkan untuk melindungi kelestarian dan fungsi lahan basah), tapi potensi itu belum dikelola secara maksimal,” kata Wahyudi Hidayat, saat mengikuti audiensi Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa 25 Januari 2022.

Disampaikan Wahyudi, Kabupaten Kapuas Hulu juga memiliki dua kawasan konservasi yaitu Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum.

“Kekayaan Kapuas Hulu memiliki potensi yang belum dikelola dengan maksimal,” kata Wahyudi.

Kapuas Hulu merupakan salah satu anggota LTKL tergabung sejak tahun 2020, bahkan saat ini kedudukan Kabupaten Kapuas Hulu sebagai ketua program unit inovasi dan investasi.

“Kita inginkan investasi yang ramah lingkungan untuk menggali potensi kekayaan alam Kapuas Hulu untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Sejak bergabung LTKL Kapuas Hulu memiliki capaian dan program yang telah berjalan, untuk mendorong pembangunan lestari baik dari kebijakan, perencanaan, kelembagaan multi pihak, aksi bersama, dan pemantauan laporan.

Sehingga, tujuan dari audiensi tersebut melaporkan capaian dan rencana kerja di kabupaten yang berkontribusi pada target nasional dan provinsi, dalam rangka menarik investasi berkualitas ramah lingkungan.

Selain itu, perlu juga dilakukan penjajakan peluang sinergis program bersama pemerintah dan mitra pembangunan ditingkat provinsi.

“Kami mengharapkan melalui LTKL dapat menyaring informasi dan masukan dari berbagai stakeholder, tentang potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk menjadi produk unggulan daerah, karena potensi sumber daya alam yang melimpah,” kata Wahyudi. (Antara/beritasampit.co.id).