Pelaksanaan PTM Di SMPN-1 Katingan Hilir Sampai Saat Ini Berjalan Aman Dan Lancar

IST/BERITASAMPIT - Kepala Sekolah SMPN 1 Katingan Hilir, Salappudin.

KASONGAN – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) khususnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Katingan Hilir Kabupaten Katingan hingga sampai saat ini berjalan, aman dan lancar, tanpa kendala.

Kepala Sekolah SMPN 1 Katingan Hilir, Salappudin, mengatakan walaupun pelaksanaan PTM sudah berjalan sekitar enam bulan, dari 400 lebih siswa di sekolah ini, belum pernah ada  satu siswa pun yang terpapar wabah covid-19.

Ini semua, karena pihak sekolah selalu disiplin protokol kesehatan dan disamping kesadaran dari seluruh siswa dalam ketaatannya dengan disiplin akan kesehatan untuk terhindar dari wabah covid-19.

Misalnya, sebelum memasuki halaman sekolah, siswa diperiksa terlebih dahulu suhu badannya oleh guru piket. Setelah memasuki halaman sekolah, selain diwajibkan memakai masker, siswa juga diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

BACA JUGA:   Sakariyas Pastikan Siap Kembali Bertarung di Pilkada Katingan

“Setelah itu, baru diperkenankan masuk ke ruangan belajar. Pun demikian, pada saat istirahat siswa tidak diperkenankan untuk ke luar ruangan (kelas), tapi harus tetap berada di ruangan. Sedangkan saat istirahat di dalam ruangan, siswa bisa membawa jajanan atau minuman dari rumah,” jelas Kepala Sekolah SMPN 1 Katingan Hilir, Salappudin, Rabu 26 Januari 2022.

Terkait vaksinasi, seluruh siswa kelas I sampai kelas III di SMPN 1 Katingan Hilir sudah menjalani suntik vaksin baik itu dosis pertama dan kedua. Meskipun demikian, Salappudin tetap menekankan kepada seluruh siswanya agar tetap mentaati protokol kesehatan, dengan harapan tetap sehat dalam PTM berkelanjutan.

BACA JUGA:   Aktivitas Warga Kasongan Mulai Lumpuh Akibat Luapan Air Sungai

Sementara itu, khususnya pelaksanaan PTM yang sudah berjalan selama enam bulan ini menurutnya pemberlakuannya hanya 50 persen saja. Oleh karena itu dirinya berharap kepada pemerintah ke depannya bisa 100 persen. Karena, pemberlakuan PTM yang 50 persen ini, waktu mengajar guru dua kali lipat. Ini semua untuk memenuhi sertifikasi guru.

“Tapi, jika pemberlakuan PTM 100 persen, waktu yang dipergunakan mengajar seperti biasa, atau separuh dari waktu yang ada ini,” pungkasnya.

(Annas/beritasampit.co.id)