PSSI Tetap Gelar Liga 1 2021-2022 di Bali dengan Berbagai Pertimbangan

Pemain Persija Tony Sucipto melakukan tendangan penalti ke gawang Persiraja ketika kedua tim bertanding pada laga pekan ke-22 Liga 1 Indonesia 2021-2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Minggu 30 Januari 2022. Penalti tersebut pada akhirnya gagal menjadi gol dan Persija kalah 0-1. (ANTARA/handout/Persija)

JAKARTA – PSSI menyatakan lanjutan Liga 1 Indonesia 2021-2022 tetap digelar di Bali sesuai rencana dengan beberapa pertimbangan, meski kasus Covid-19 di kalangan pemain terus meningkat.

Dikutip dari laman PSSI di Jakarta, Minggu 6 Februari 2022, keputusan tersebut diambil dalam rapat darurat pada Jumat 4 Februari 2022 yang dihadiri oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ahmad Hadian Lukita, Direktur Operasional LIB sudjarno, anggota Komite Eksekutif PSSI Haruna Sumitro dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri.

“Setelah kami melakukan rapat, akhirnya disepakati Liga 1 terus dilanjutkan di Pulau Bali dengan berbagai pertimbangan,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi.

Adapun pertimbangan tersebut adalah terkait jadwal Liga 1, FIFA, AFC dan AFF, perjanjian dengan pemegang hak siar (official broadcaster), kontrak pemain dan lain-lain.

Selain itu, PSSI dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru juga melihat cepatnya tingkat pemulihan pemain yang mengidap Covid-19.

Berdasarkan catatan mereka, memang ada sekitar 100 pemain yang positif Covid-19 selama pelaksanaan Seri 4 Liga 1 musim ini, tetapi 70 persen dari jumlah itu dapat pulih dalam rentang waktu empat sampai lima hari.

“Sisanya saat ini sedang dalam masa pemulihan. Saya rasa pemain memiliki antibodi dan stamina yang tinggi. Jadi kalau pun kena Covid-19, tidak butuh waktu lama untuk pemulihan, sampai akhirnya dinyatakan sembuh,” tutur Yunus.

Khusus soal penjadwalan Liga 1 2021-2022 pada masa pandemi Covid-19, berdasarkan Regulasi Kompetisi Liga 1 Indonesia 2021-2022, tepatnya pada Ayat 6 Pasal 52, menyebut bahwa individu pemain yang terjangkit Covid-19 tidak akan memengaruhi jadwal pertandingan.

Ayat itu berbunyi, “Untuk menghindari keraguan, keberadaan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi untuk individu mana pun tidak akan berdampak pada penjadwalan pertandingan. Hanya individu tersebut yang tidak diizinkan bertanding dan mendapat penanganan Satgas Covid-19, sedangkan pertandingan tetap dilaksanakan sesuai jadwal”.

Namun, Covid-19 sudah membuat beberapa laga Liga 1 Indonesia 2021-2022 ditunda karena klub memiliki kurang dari 14 pemain bugar yang siap bermain. Ini sesuai Ayat 7 Pasal 52 regulasi kompetisi.

Agar hal itu tak terjadi kembali, PSSI dan LIB meminta klub untuk mendatangkan pemain baru, selaras dengan Ayat 5 Pasal 52 regulasi yang menyatakan, “Jika ada pemain dan/atau ofisial yang tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam pertandingan karena kasus Covid-19 yang terkonfirmasi oleh Satgas Covid-19, klub diminta untuk mendatangkan bila ada pemain ‘standby’ di kota domisili/lainnya yang telah terdaftar dari 35 pemain yang didaftarkan pemain/ofisial tersebut untuk memastikan bahwa pelaksanaan pertandingan tetap dapat dijalankan sesuai jadwal”.

(Antara)