Masyarakat Jangan Khawatir Soal Minyak Goreng Langka, Kapolres Lamandau: Stok Aman

IST/BERITA SAMPIT - Personel Polsek Sematu dan Babinsa saat cek salah satu mini market di salah satu desa, Kecamatan Methobi Raya.

NANGA BULIK – Menjelang bulan puasa sejumlah Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kota Nanga Bulik tampak masih ada yang mengkhawatirkan saat bulan puasa dan lebaran minyak goreng akan sulit di dapat dan mahal.

Sehingga ada beberapa ibu rumah tangga terlihat masih berburu dan menimbun minyak goreng secara berlebihan terutama yang masih berharga Rp 14 ribu.

“Lumayan untuk stok beberapa bulan kedepan, di rumah sudah ada 12 liter, dimana ada minyak murah saya beli. Karena sepertinya puasa dan lebaran nanti minyak goreng bakalan sulit lagi dan mahal,” ucap Emy Maulina salah satu ibu rumah tangga.

BACA JUGA:   Petahana Banyak yang Tumbang, Berikut Nama-nama Caleg yang Berhasil Dapatkan Kursi DPRD Kalteng

Dari pantauan saat ini, minyak goreng merk Marunting kemasan botol 1 liter seharga Rp 14 ribu ada di bagian kasir, dan itu hanya boleh dibeli dengan syarat ketentuan minimal Rp 50 ribu baru diperbolehkan membeli 1 liter. Sedangkan belanja di atas Rp 100 ribu hanya boleh maksimal beli 2 liter yang membuat konsumen berpikir jika minyak masih langka.

Sementara itu, dengan kondisi ini para pedagang gorengan masih tetap menjerit. Pasalnya, meskipun stok minyak tidak lagi langka tapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan beberapa waktu lalu sebelum ada kebijakan minyak harga Rp 14 ribu per liter.

“Sekarang memang sudah banyak yang jual tapi harga minyak gorengnya gila-gilaan,” cetusnya.

BACA JUGA:   Pj Bupati Lamandau: Pasar Ramadan Bisa Menggerakan Perekonomian melalui UMKM 

Terpisah, Kapolres Lamandau, AKBP Arif Budi Purnomo mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembelian minyak goreng secara berlebihan, hal itu akan membuat minyak goreng di pasar terkesan langka. Padahal hasil pantauan sebenarnya stok minyak goreng di pasar mencukupi untuk kebutuhan seluruh masyarakat.

“Warga tidak perlu khawatir dan membeli berlebihan, sekarang stok sudah aman. Kalau kita membeli secara berlebihan di luar kebutuhan, maka justru kita sendiri yang menciptakan kelangkaan. Dan mekanisme pasar akan terjadi, dimana stok sedikit, permintaan meningkat, harga akan naik,” ujarnya. (Andre/beritasampit.co.id).