PDAM Kasongan kembali Dikeluhkan, Direktur : Air Mulai Mengalir

Ilustrasi - Air mengalir dari kran. (pixabay.com)

KASONGAN – Warga Kasongan Lama, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan kembali mengeluhkan air PDAM yang tidak mengalir.

Seperti diungkapkan Siti, ia mengaku kesulitan air PDAM di rumahnya semenjak kemaren tidak mengalir.

Akibatnya, aktivitas rumah yang berhubungan dengan air semua terganggu. Ia berharap kejadian ini bisa secepatnya diatasi oleh pihak PDAM.

“Dari kemaren air sudah tidak mengalir, kami sebagai pelanggan minta secepatnya dialiri air kembali,” keluhnya.

Terpisah Direktur PDAM Kasongan Ardiansyah mengaku hingga kini pihaknya tengah memperbaiki gangguan teknis secepat mungkin.

“Kendala kaya kemarin lagi, kekeringan Air baku, sedangkan pompa yang dirakit kemarin masih ada gangguan Arus listrik, sekarang dilokasi masih menunggu bantuan pihak PLN untuk pengecekan,” ucapnya.

BACA JUGA:   Pemkab Katingan Gelar Forum Konsultasi Publib RKPD

Setelah dilakukan perbaikan beberapa lama, Ardiansyah melalui vidoe berdurasi 32 detik itu menyampaikan air di kantor PDAM mengalir kembali, kendati demikian air masih belum lancar.

“Semoga dalam waktu beberapa jam kemudian, air sudah kembali normal,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui proyek pembangunan pompa intake untuk menyuplai air baku yang diperuntukkan Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Kabupaten Katingan bernilai miliaran di Kasongan sejauh ini dinilai belum berfungsi secara maksimal.

BACA JUGA:   Satpol PP Katingan Imbau Pengusaha Tidak Menjual Miras Selama Ramadan

Pasalnya saat kondisi air baku menurun atau surut, pompa intake PDAM tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Akibatnya, saat kondisi air surut otomatis sudah dipastikan pompa intake tersebut sudah tidak bisa beroperasi. Hal ini karena suplai air pada pintu air tidak masuk sampai ke pompa intake.

Air baku PDAM Katingan di unit II Kasongan sejauh ini diambil dari Sungai Katingan. Sedangkan pembangunan pompa intake ini mulai dibangun 2017 dan selesai 2020 oleh pihak Balai Wilayah Sungai Provinsi Kalimantan Tengah dari dana APBN.

(Kawit/Beritasampit.co.id)