Go Internasional, Produk Unggulan Kalteng Bahan Dasar Purun Masuk Pasar Dubai

IST/BERITA SAMPIT - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kalteng, Ati Mulyati.

PALANGKA RAYA – Produk unggulan bahan dasar Purun dari pelaku usaha Borneo Queen Palangka Raya, Kalimantan Tengah sudah tembus di pasar Internasional (Dubai) atas dukungan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kalteng, Ati Mulyati berharap, hal ini menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya untuk memanfaatkan sumber daya alam Kalteng menjadikan produk-produk unggulan lokal, sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah yang mampu masuk dalam pasar internasional.

“Kita memiliki bahan mentah yang melimpah, maka untuk mengembangkannya menjadi usaha produktif, diperlukan sentuhan kreativitas dan peningkatan kualitas produk dan tak kalah pentingnya adalah akses pemasaran,” katanya melalui rilis yang diterima pada Jumat 8 April 2022.

BACA JUGA:   Pengecekan Harga Pangan Menjelang Puasa, Yuas Elko: Harga Barang di Pasar Normal

Kata Ati Mulyati bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kalteng terus melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pelaku usaha khususnya UMKM.

“Pembinaan yang kita lakukan diantaranya peningkatan kompetensi SDM, hingga manajemen pemasaran, sekarang tinggal kemauan untuk berkembang dan bersaing dan inovasi menjadi bagian yang sangat penting bila ingin merebut persaingan global,” pungkasnya.

Kerajinan dengan bahan dasar purun ini, lanjut Dia, hampir tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kalteng, namun yang menonjol tentu di kabupaten-kabupaten penghasil bahan mentah purun, diantaranya Kabupaten Seruyan, Kapuas dan Pulang Pisau. Kabupaten-kabupaten ini juga, menjadi penyuplay bahan mentah purun untuk daerah lainnya.

BACA JUGA:   Bulog Kalteng: Masyarakat Tidak Perlu Khawatir, Stok Beras Aman Selama Ramadan

Hal terpenting menurut Ati Mulyati, kerajinan purun tidak cukup dengan mengejar produksi, bidang usaha ini juga sangat bersentuhan dengan seni. Untuk itu menurutnya, disamping kualitas produk, pengembangan inovasi juga harus menyentuh unsur seni, yang diimplementasikan dalam model dan corak yang variatif.

“Setiap pelaku usaha harus menjadi agen pembaharuan di bidangnya, saatnya beralih dari hal-hal yang bersifat konvensional ke menajemen modern, tanpa harus tercabut dari akar kearifan lokalnya,” lugasnya. (Hardi/beritasampit.co.id).