PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menjadikan Safari Ramadhan 1443 H sebagai sarana menjaga sekaligus mempererat kebhinekaan di masyarakat.
Safari Ramadhan Pemprov Kalteng ini dilaksanakan di sejumlah wilayah pada 14 kabupaten dan kota. Jajaran pejabat di lingkup pemprov masing-masing ditugaskan melaksanakan Safari Ramadhan di sejumlah daerah dalam waktu yang berdekatan maupun bersamaan.
Safari Ramadhan dilaksanakan mulai dari wilayah ibu kota provinsi yaitu Palangka Raya, hingga berbagai daerah lain termasuk desa-desa di kabupaten.
“Melalui jalinan silaturahmi yang terjalin dengan baik, diharapkan kebhinekaan atau keberagaman selalu terjaga,” kata Penjabat Sekretaris Daerah Kalteng Nuryakin dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu 16 April 2022. Demikian dikutip dari Antara.
Selain sarana mempererat jalinan silaturahmi, melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat menampung berbagai aspirasi dan usulan pembangunan yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Berbagai daerah yang hingga saat ini menjadi tempat Safari Ramadhan Pemprov Kalteng di antaranya, Desa Dirung Linkin Kecamatan Tanah Siang Murung Raya, Masjid Al Ikhlas Desa Kampuri Kecamatan Mihing Raya Gunung Mas, Masjid Al Mujahidin Bukit Rawi Kecamatan Kahayan Tengah Pulang Pisau dan lainnya.
Lebih lanjut Nuryakin mengimbau masyarakat agar terus meningkatkan kualitas amal ibadah khususnya di sisa waktu bulan Ramadhan dengan penuh khidmat, khusyu dan kedamaian.
Dia berharap ibadah puasa yang dilakukan umat Islam dapat terlaksana dengan baik dan lancar sehingga menjadikan diri sebagai insan yang memiliki derajat ketakwaan yang tinggi di sisi Allah SWT.
“Melalui Safari Ramadan kami harap sinergi dari pemprov dan pengurus masing-masing masjid di wilayah kecamatan dapat saling terwujud, baik sebagai media penyebaran informasi terkait keagamaan, pengajian dan lainnya,” tuturnya.
Kemudian Ramadhan ini diharapkan menjadi momentum memperkuat persatuan dan kesatuan, meningkatkan kewaspadaan, memelihara kerukunan, saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi, sehingga mampu menyikapi perbedaan dalam penerapan demokrasi dengan bijaksana.
(ANTARA/BS65)
