Berbaris Adalah Cara Mengambil Jatah Makan di Atas Kapal

ANTRI :IM/BERITA SAMPIT - Para penumpang sedang mengantri mengambil jatah makan yang telah disediakan oleh kru kapal.

CERITA MUDIK: Oleh Ibrahim (Wartawan media siber beritasampit.co.id)

BUNYI sirine di darat biasanya diisyaratkan dengan adanya mobil ambulans atau konvoi kendaraan pejabat pemerintah, beda halnya jika anda sedang berada di atas sebuah kapal pelayaran.

Bunyi sirine di atas kapal pesiar biasanya bisa mengisyaratkan beberapa hal, bisa berkaitan dengan informasi soal kehilangan barang, anak yang kesasar serta informasi lain yang wajib diketahui penumpang.

Tetapi ketika anda menaiki kapal, terkadang bunyi sirine juga sebagai kode pemberitahuan untuk mengambil jatah makanan yang telah disediakan oleh para Anak Buah Kapal atau ABK yang bertugas sebagai seorang koki.

Makanan yang disajikan di atas kapal laut berbeda dengan transportasi publik lainnya. Petugas dapur di kapal laut harus mengolah makanan untuk disajikan untuk penumpang.

Di atas KM Kirana III yang melayani rute pelayaran Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ke pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur dengan waktu tempuh satu hari satu malam atau 2×24 jam.

Kapal dengan kapasitas 600 penumpang ini setiap harinya harus mengolah menu makan siang dan makan malam. Para petugas bagian dapur saling berbagi tugas agar makanan tersaji tepat waktu dengan jumlah yang cukup.

Terlihat areal dapur yang terdiri dari ruang penyimpanan sayur mayur dan buah-buahan, areal masak dan areal penyajian. Ada beberapa petugas dapur yang masing-masing mengerjakan proses persiapan mulai dari menyiapkan bumbu, bahan pokok hingga bahan pelengkap.

Dari apa yang diperhatikan pada areal dapurnya tidak luas namun dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengolah ratusan porsi makanan setiap hari. Jika dilihat dari susunan menunya, penumpang kapal mendapatkan menu yang bisa mengenyangkan perut saat lapar. Isinya daging ayam, potongan sayur seperti brokoli dan wortel dengan sambal colek yang pedas rasanya.

Semua penumpang mendapatkan jatah makan 2 kali sehari, beberapa menit menjelang jam makan akan terdengar pengumuman dari petugas yang mempersilahkan penumpang untuk makan.

Sebelum menerima kotak makan dan segelas air putih, penumpang harus membawa tiket dan mengantri jika ingin mendapatkan makanan. Usai diperiksa oleh petugas tiket di sobek sebagai tanda telah mengambil jatah makanan.

Suasana sangat riuh dan kadangkala penuh canda tawa saat mengantri makanan. Penumpang yang malas mengantri bisa saja membayar pada ABK yang bertugas di cafe untuk menghidangkan makan sesuai pesanan.

Usai menyantap makan penumpang tidak perlu ragu untuk menaruh kotak bekas makan, tinggal di simpan sekitar tempat duduk makan, barulah beberapa orang ABK yang bertugas sebagai cleaning servis membawa sekantong plastik hitam besar untuk mengumpulkan kotak bekas makan tersebut.