BKSDA Pasang Spanduk Peringatan Dilokasi Kemunculan Buaya di Kalap Pantai Ujung Pandaran

IST/BERITA SAMPIT - Petugas BKSDA Pos Jaga Sampit, dibantu warga sedang memasang plang imbauan dan peringatan disekitar sungai dimana lokasi dianggap sering muculnya buaya disekitar sungai purun, Desa Ujung Pandaran, Rabu 11 Mei 2022.

SAMPIT – Untuk mengingatkan para pengunjung wisata di lokasi wisata Pantai Ujung Pandaran khususnya ditempat kemunculan buaya di sekitar pantai Kalap, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Kalimantan Tengah, memasang dua plang spanduk imbauan dan peringatan agar pengunjung lebih waspada dan berhati-hati saat berwisata di sekitar pantai tersebut, Rabu 11 Mei 2022.

“Sebelum memasang plang, kita mengunjungi lokasi kemunculan buaya dan bertemu pengelola tempat wisata,” kata Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit Muriansyah, Kamis 12 Mei 2022.

Dari keterangan yang dihimpun petugas BKSDA pada pihak pengelola tempat wisata dan nelayan, diduga kuat buaya yang terekam kamera warga berasal dari sungai Purun yang tembus ke pantai.

BACA JUGA:   Bupati Kotim Hadiri Peringatan Hari Pers, Tingkatkan Sinergitas Bersama Media 

“Melalui hasil penggalian informasi itu, kita memutuskan memasang plang di muara sungai Purun dan di tepi jalan negara yang menghubungkan diperbatasan Kabupaten Kotim dan Seruyan. Karena dilokasi itu juga sering ada aktivitas pemancingan oleh warga sekitar dan wisatawan,” ungkapnya.

Selain melakukan pemasangan plang himbauan, pihak BKSDA juga menggali informasi terkait kemunculan buaya dilokasi lainnya. Melalui pengakuan warga dan nelayan, sebagian besar sungai yang ada dari ujung pandaran sampai sungai bakau pernah terlihat kemunculan buaya.

“Kami juga memberikan pengarahan kepada warga dan pengunjung tempat wisata agar selalu berhati-hati saat beraktivitas di sungai dan pantai,” ujarnya.

“Kepada nelayan, kita juga memberikan memperingatkan selain berhati-hati, juga tidak menggunakan peralatan penangkapan ikan yang menyalahi aturan seperti setrum, racun dan bom ikan. Karena perilaku tersebut melanggar hukum serta menyebabkan kerusakan ekosistem pantai dan mangrove,” sambungnya.

BACA JUGA:   Kadishub Kotim Lempar Tanggung Jawab ke Bawahan Soal Pungli Parkir di SPBU

Petugas BKSDA memberikan pemahaman kepada pihak pengelola tempat wisata agar segera melapor apabila melihat kemunculan ada satwa liar seperti buaya ataupun orangutan, serta menekankan menjaga kebersihan pantai di sekitar areal tempat wisata.

Seperti diberitakan sebelumnya, kemunculan predator tersebut berhasil terekam melalui video phonsel salah seorang warga dengan berdurasi sekitar 29 detik.

Dalam video tersebut terekam hewan tersebut terlihat sedang beraktivitas memakan sesuatu di pinggiran pantai.

Menindaklanjuti video tersebut, pihak BKSDA Sampit bergerak cepat melakukan antisipasi pencegahan agar tidak terjadi konflik maupun serangan buaya terhadap manusia. (Cha/beritasampit.co.id)