Peringati Hardiknas, Ini Yang Disampaikan Kepala SMAN 1 Parado

Kepala SMAN 1 Parado, Nuryadin S.Pd.

BIMA – Kepala SMAN 1 Parado Kecamatan Parado Kabupaten Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB ),  Nuryadin mengajak semua elemen agar bergerak dan terlibat dalam memperluas dampak pendidikan terhadap kemajuan bangsa dan negara. Hal itu disampaikan berkenaan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional  yang jatuh pada 2 Mei 2022 lalu.

Lembaga pendidikan,menurut dia, adalah lembaga yang  benar-benar berperan penting sebagai penerang bagi setiap anak dan generasi bangsa Indonesia yang akan membuatnya bisa melihat peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter anak dan generasi dalam menata masa depannya.

“Kita perluas dan gelorakan dunia pendidikan dari yang telah kita dapatkan, kita gelorakan semangat bergerak untuk pendidikan, dan kita tingkatkan ikhtiar bersama demi generasi bangsa dan negara kita tercinta ” ucap Nuryadin, Kamis 12 Mei 2022

Ia mengajak agar seluruh elemen-elemen penting dalam dunia pendidikan lebih khususnya lingkungan keluarga agar bisa mengedepankan pendidikan karakter terhadap anak-anak didik demi masa depan generasi muda.

“Mari sama-sama kita kuatkan bahwa niat memajukan pendidikan akan kita lanjutkan dan kembangkan kepada semua yang telah merasakan manfaat, sapalah dengan doa untuk para pendidik kita dulu. Tanyakan kabarnya dan ucapkan terima kasih serta tunjukkan apreasiasi kita pada mereka para pendidik dan pejuang pendidikan,” tuturnya.

Mengingat meningkatnya angka pernikahan dini di kecamatan parado, Nuryadin mengingatkan kepasa siswa sebaiknya dihindari. Sebagai pendidik pihaknya tetap membina siswa melalui pembinaan karakter dan meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengalihkan perhatian siswa bahwa dampak dari pernikahan dini itu sangat tidak baik.

Nuryadin juga menerangkan bahwa SMA1 Parado selama bulan Puasa melakukan kegiatan yang disebut syiar Ramadhan. Melalui kegiatan tersebut lebih menekankan pada kegiatan peningkatan pemahaman tentang dampak dari pernikahan dini.

“Kami lakukan kerja sama dengan aparat kepolisian dengan menghimbau selain dari pernikahan dini adalah kenakalam remaja tentang kasus panah yang sedang menjadi bahan bibir khususnya di kabupaten bima ini. Disini kami bekerja sama dengan aparat terkait dalam meningkatkan keamanan,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, ada beberapa faktor penyebab terjadinya pernikahan dini, yakni kurangya peran aktif orang tua untuk meningkatkan karakter positif bagi anak-anak, serta pengaruh atau akibat dari wabah Covid 19 yang berdampak pada pola pikir siswa akibat dari pembelajaran secara daring dari pada beraktifitas langsung di sekolah.

“Tentu kami sebagai pendidik menginginkan generasi kedepan ini generasi yang berkualitas, beriman, cerdas dan setia pada pancasila dan UUD 1945. Saat upacara bendara pun kami tetap mengingatkan tentang peningkatan karakter positif sebagai karakter bangsa, menghimbau kedisiplinannya dan menghindari pernikahan dini,” tutupnya. (Nain/beritasampit.co.id)