Sejumlah Bahan Pokok di Kaltim Turun Harga usai Lebaran

Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor (Humas Pemprov Kaltim)

SAMARINDA – Sejumlah barang kebutuhan makanan pokok di wilayah Provinsi Kalimantan Timur mengalami penurunan harga, setelah selesainya perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor mengungkapkan sejumlah komoditas yang telah mengalami penurunan harga diantaranya beras medium, minyak curah dan cabe.

Dia menjelaskan pada 6 Mei 2022 harga beras medium Rp11.543 per kilogram dan pada 13 Mei 2022 turun menjadi Rp11.059 per kilogram.

Minyak goreng curah awalnya Rp20.217 menjadi Rp16.833 per liter. Cabe merah besar Rp56.714 menjadi Rp46.667 per kilogram. Cabai merah keriting Rp41.417 dari Rp46.073. Begitu juga cabai rawit merah turun Rp42.083 sebelumnya Rp55.328 per kilogram.

“Kita bersyukur sejumlah komoditi kebutuhan pokok masyarakat turun. Mudahan ini terjangkau,” ucap Yadi Robyan Noor di Samarinda, Jumat 13 Mei 2022.

Yadi memastikan kebutuhan bahan pokok dalam kondisi aman untuk beberapa bulan ke depan sehingga masyarakat diharapkan tidak panik.

Sebaliknya sejumlah bahan pokok juga ada yang mengalami kenaikan harga diantaranya beras premium, minyak kemasan, gula pasir, tepung terigu dan bawang putih dengan rata- rata kenaikan dari 500 rupiah hingga Rp dua ribu rupiah per- liter atau per kilogram.

Dia menjelaskan di pasar tradisional beras premium naik menjadi Rp13.749 per kilogram, minyak goreng kemasan premium naik menjadi Rp30.200 per liter.

Begitu juga minyak kemasan sederhana naik Rp28.833 per liter. Gula pasir naik menjadi Rp16.100 per kilogram. Tepung terigu juga naik menjadi Rp12.400 per kilogram dan bawang putih naik Rp32.250 per kilogram sebelumnya Rp 31.250 per kilogram.

“Meski naik, tapi tidak begitu tinggi dan stok pun ada,” ucap mantan Kepala Biro Humas Setdaprov Kaltim ini.

Untuk stok minyak goreng, Yadi memastikan tercukupi, karena suplai dari sejumlah perusahaan industri mencapai 2.650,38 ton atau sudah berbanding dengan kebutuhan masyarakat Kaltim.

ANTARA