Pemisahan Unit Listrik Renault Dapat Pekerjakan 10 Ribu Staf Pada 2023

Reanult EV Twizy (Antara News/Car Magazine)

JAKARTA – Produsen mobil Prancis Renault mengatakan dua unit bisnis yang akan dihasilkan dari rencana pemisahan produksi mobil listrik dan konvensional masing-masing dapat mempekerjakan 10 ribu staf pada 2023.

Renault mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa saat ini sedang mempelajari opsi untuk menciptakan dua entitas terpisah untuk mengelola perubahan besar menuju kendaraan bebas fosil.

Perusahaan akan mempresentasikan kemajuan studi tersebut pada hari pasar modal di musim gugur.

BACA JUGA:   Polri Siap Amankan Rumah Kosong Saat Periode Mudik Lebaran 2024

“Tujuan dari refleksi strategis ini adalah untuk mengadaptasi setiap teknologi, memanfaatkan kekuatan dan keahlian grup di berbagai pasar dan di dalam Aliansi”, kata Renault dikutip Reuters, Sabtu 14 Mei 2022.

Renault menegaskan bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan produksi kendaraan listrik akan dibundel di Prancis, sementara tenaga kerjanya untuk mobil konvensional akan berlokasi di luar negeri.

Sumber awal tahun ini mengatakan kepada Reuters bahwa Kepala Eksekutif Renault Luca de Meo ingin terus maju dengan rencana untuk membagi kelompok.

BACA JUGA:   Cuaca Ekstrem di Kalteng dan Kalbar, Legislator Golkar: Pemerintah Harus aktif Lakukan Mitigasi Bencana Alam

Bermain mengejar ketinggalan dengan saingan seperti Tesla dan Volkswagen, pembuat mobil Prancis pertama kali menguraikan perubahan strateginya pada Februari.

Beberapa kelompok kerja secara aktif bekerja pada penciptaan dua struktur hukum yang terpisah, nama kode “Ampere” untuk listrik dan “Kuda” untuk aset termal dan hibrida, dua dari tiga sumber mengatakan hal tersebut. (Antara/beritasampit.co.id).