Pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit Capai 90 Persen

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah Ahmad Syar'i bersama Bupati Kotawaringin Timur usai pertemuan, Jumat 13 Mei 2022.

PALANGKA RAYA – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah Ahmad Syar’i mengatakan persiapan teknis pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur telah mencapai 90 persen.

“Seminggu lagi kami akan ajukan pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit ini ke LLDIKTI di Banjarmasin, ke Kementerian dan Majelis Dikti PP Muhammadiyah,” kata Syar’i di Palangka Raya, Sabtu 14 Mei 2022.

Pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit itu merupakan tindak lanjut penggabungan dua perguruan tinggi di Kabupaten Kotawaringin Timur,  yakni Akademi Kebidanan (Akbid) Kotawaringin Timur dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sampit.

Penggabungan dua perguruan tinggi menjadi universitas itu, kata Syar’i, sebagai upaya meningkatkan kualitas dan pengembangan lembaga pendidikan serta manajemen yang telah ada.

BACA JUGA:   Pemprov Kalteng Serahkan LKPD Tahun Anggaran 2023

Dengan begitu, lanjut dia, lembaga pendidikan Muhammadiyah akan semakin mampu menjawab tantangan perkembangan zaman dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas hidup masyarakat.

“Program kami ini juga telah mendapat restu dan dukungan Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor. Bahkan beliau juga berkomitmen untuk membantu pengembangan dari sisi pendanaan,” kata Syar’i.

Dukungan itu, ujar dia, dikuatkan dengan kedatangan orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur ke kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Jumat (13/5) sore.

BACA JUGA:   Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Dilantik, Sekda: Tunjukan Kemampuan

Saat ini, Ramadhansyah yang merupakan kandidat doktor dan warga di Kabupaten Kotawaringin Timur disiapkan untuk memimpin Universitas Muhammadiyah Sampit.

Sementara itu, Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor mengaku sangat mendukung penggabungan dua sekolah tinggi Muhammadiyah menjadi Universitas Muhammadiyah Sampit.

“Saya sangat mendukung program ini. Dan kami akan mendukung penuh dengan kemampuan daerah kami. Bahkan untuk calon rektor yang disampaikan, saya juga setuju karena memang yang bersangkutan telah berpengalaman dalam memimpin,” katanya.

Halikinnor optimistis kehadiran Universitas Muhammadiyah Sampit akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter dan berdaya saing serta mampu menjawab tantangan perkembangan zaman.

ANTARA