Nelayan Diminta Waspadai Perubahan Tinggi Gelombang di Pesisir Kalteng

Ilustrasi. Wisatawan bermain di pantai (ANTARA/Rendhik Andika)

PALANGKA RAYA – Para nelayan yang akan melaut di perairan bagian selatan wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) diminta mewaspadai potensi perubahan tinggi gelombang di perairan laut setempat.

“Para nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir untuk waspada perubahan gelombang tinggi akibat adanya perubahan cuaca ekstrem,” kata Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya, Roland Binery di Palangka Raya, Senin 16 Mei 2022.

Selain para nelayan, dia juga meminta seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir serta warga yang beraktivitas di daerah dekat pantai juga mewaspadai perubahan tinggi gelombang air laut tersebut.

Dia mengatakan, secara umum, gelombang air laut di wilayah pesisir selatan Kalteng stabil dengan kisaran tinggi 0,5 hingga 1 meter. Gelombang ini masih masuk dalam kategori rendah dan aman bagi para nelayan.

BACA JUGA:   Namanya Masuk Bursa Calon Bupati Kotim,  Siyono: Saya Berdoa Harati Dua Periode

“Namun saat ini, wilayah Kalteng telah masuk musim pancaroba, sehingga potensi perubahan cuaca secara ekstrem besar terjadi. Apalagi, sampai sepekan mendatang BMKG juga mengeluarkan peringatan dini untuk potensi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir,” katanya.

Untuk itu, para nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir selatan Kalteng diminta memperhatikan setiap perubahan dan tanda-tanda perubahan cuaca secara ekstrem.

Biasanya, perubahan cuaca secara ekstrem itu ditandai dengan munculnya awan Cumulonimbus (Cb) yang terlihat sangat besar berwarna kelabu bahkan kadang hitam.

Muculnya awan Cb ini merupakan pertanda akan turunnya hujan lebat yang kadang disertai angin kencang serta sambaran petir.

“Jika melihat fenomena alam ini, nelayan diminta menjauhi lokasi di sekitar awan dan segera menepi untuk menghindari potensi penambahan tinggi gelombang air laut,” kata Roland.

BACA JUGA:   Berdiri Tahun 1961 dengan Modal Dasar Rp10 Juta, Bank Kalteng Sekarang Berhasil Menumbuhkan Aset Sampai Rp15,19 Triliun (Bagian 01)

Sementara masyarakat di daratan juga segera mencari tempat berteduh dan menghindari lapangan terbuka, pepohonan, baliho untuk menghindari sambaran petir dan pohon tumbang.

Sementara itu di laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika di www.bmkg.go.id juga telah tertera peringatan dini untuk masyarakat Kalteng.

Peringatan dini itu meminta masyarakat untuk waspada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Kalteng. Selain itu juga waspada terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, kilat atau petir serta pohon tumbang.

ANTARA