Gali Potensi Daerah, 71 Desa Se Kobar Belajar Ke Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

Ist/BERITA SAMPIT : Rombongan 71 Kades se- Kabupaten Kobar, saat berkunjung ke Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

PANGKALAN BUN – Sebanyak 71 desa yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), melakukan kunjungan studi banding ke Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, guna  menggali potensi limbah sawit yang di olah jadi gula merah maupun gula kristal.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kobar Yudi Hudaya mengatakan, kegiatan kaji banding tentang penggunaan Teknik Tepat Guna (TTG) ini di laksanakan tanggal 16-17 Mei 2022. Dimana  rombongan di terima langsung oleh Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran Syukur.

Dalam kegiatan itu, rombongan di pimpin Asisten III Setda Kobar Syahrudin, dan di ikuti oleh Kepala Dinas TPHP (Tanaman Pangan, Holtikuktura dan Perkebunan) Kobar Kris Budi Astuti.

“Kunjungan kaji banding ini, berkaitan dengan pemanfaatan limbah batang pohon kelapa sawit, dan Kabupaten Pesawaran telah berhasil mengolah limbah tersebut menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual, yakni gula merah dan kristal, hal itu yang mendorong kami untuk datang dan belajar, teknik pembuatan gula merah dan kristal dari batang pohon kelapa sawit, ” kata Yudi Hudaya, melalui telephon genggamnya Rabu,18 Mei 2022.

Menurut Yudi, perkembangan sektor perkebunan kelapa sawit di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan yang terbesar di Kalimantan Tengah, bukan saja di kelola oleh PBS (Perusahaan Besar Swasta) , bahkan sektor perkebunan kelapa sawit ini menjadi sektor primadona masyarakat Kobar,karena hasilnya sangat menjanjikan.

“Luasnya sektor perkebunan kelapa sawit, berkaitan juga dengan limbah saat setelah panen atau setelah replanting, dan limbahnya masih banyak yang belum bisa dikelola dengan baik, tetapi dengan teknik yang kita dapat dari Kabupaten Pesawaran, memberikan manfaat yang begitu besar, karena memang selama ini kita tidak mengetahui ternyata batang pohon kelapa sawit bisa di kelola jadi Gula Merah bahkan gula kristal,” ujar Yudi Hudaya.

Diharapkan kedepannya Lanjut Yudi, dengan teknik pengelolaan yang di dapat dari Kabupaten Pesawaran, akan berdampak pada perekonomian masyarakat, karena sektor pertanian dalam arti luas merupakan skala prioritas dalam pengembangan pembangunan, dari sektor ini akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat Kobar. (man/beritasampit.co.id)