Bupati Barito Timur Instruksikan Tiga OPD Perkuat Mitigasi Bencana

Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas. ANTARA/HO-Diskominfo

TAMIANG LAYANG – Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas menginstruksikan tiga kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Peternakan dan Perikanan untuk memperkuat mitigasi bencana.

“Dinas PUPR Perkim Barito Timur melakukan pengkajian dari segi infrastruktur untuk menangkal banjir, seperti pengerukan sungai atau membangun infrastruktur yang bisa meminimalisasi banjir,” kata Ampera AY Mebas, Kamis 2 Juni 2022.

Menurutnya, pembangunan pekerjaan infrastruktur penangkal maupun yang bisa meminimalisasi banjir bisa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Barito Timur maupun mengusulkan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR.

Ia mengatakan pekerjaan ini juga tetap melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam pemetaan wilayah yang sering dilanda banjir.

“Jadi, ada perencanaan infrastruktur yang disiapkan dan dibangun untuk menekan sedemikian mungkin tidak terjadi banjir atau meminimalisasi,” katanya.

Ampera mengatakan banjir juga berdampak pada produksi sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Hal ini menjadi tugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Peternakan dan Perikanan setempat.

Diperlukan data konkret atas kerugian yang disebabkan bencana banjir seperti sawah yang terendam, sehingga tidak bisa panen. Demikian pula dengan peternak ikan yang bibit ikan atau ikan yang siap panen gagal karena ikan hanyut terbawa banjir.

“Ternak lainnya juga perlu ada data berapa kerugian yang dialami masyarakat. Khusus untuk petani (sawah) bisa diantisipasi dengan asuransi pertanian. Ini harus dipikirkan instansi teknis,” kata Ampera.

Ampera meminta penguatan mitigasi bencana saat musim kemarau dan menjadi perhatian semua instansi teknis yang membidangi pertanian, perkebunan, lingkungan hidup serta BPBD Barito Timur.

“Buat perencanaan dan petakan lokasi rawan bencana, baik banjir, longsor maupun kebakaran hutan dan lahan untuk dibuat antisipasi dalam meminimalisasi kerugian,” kata Ampera.

ANTARA